
Medina Zein Jual Tas Hermes Demi Tutupi Rugi Bisnis Rp 10 M
Arina Yulistara, ²©²ÊÍøÕ¾
12 February 2018 12:43

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Medina Zein merupakan salah satu entrepreneur muda yang memiliki omzet miliaran rupiah per bulan dari bisnis kecantikan, fashion, dan travel. Mojang Bandung berusia 25 tahun itu baru saja mengalami kerugian hingga Rp 10 miliar dari bisnis travel.
Kerugian tersebut disebabkan oleh salah satu karyawan kepercayaannya menggelapkan dana pembelian tiket jamaah umrah mulai Desember 2017 sampai Februari 2018. Penggelapan uang dan pemalsuan tiket jamaah ini terkuak pada akhir Desember kemarin dan menyebabkan kerugian materi sebesar Rp 10 miliar.
Istri dari adik bungsu Ayu Azhari, Lukman Hakim, itu mengaku sempat trauma karena kejadian itu. Namun ia tak ingin putus asa dan menyerah pada bisnis umrah yang baru dibangunnya pada 2015 lalu itu. Medina Zein berusaha menghadapinya dengan bertanggung jawab atas semua tiket jamaah yang akan berangkat sampai Februari ini.
"Aku tetap memberangkatkan jamaah. Kasus First Travel bikin orang sensitif, makanya aku harus jaga kepercayaan mereka. Ada beberapa yang bahkan aku berangkatkan pakai tiket bisnis karena sudah kehabisan tiket reguler, ya semua aku tanggung jawab," ujar Medina Zein saat diwawancarai ²©²ÊÍøÕ¾ di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Untuk menutupi kerugian bisnis travelnya yang dinamakan MZ Tour itu, Medina Zein harus melakukan berbagai cara. Ia mengaku sangat menghindari meminjam uang bank dan memilih melakukan subsidi silang dari keuntungan bisnis kecantikan di bawah perusahaan miliknya, PT Medina Global Indonesia.
Tak hanya itu, Medina Zein juga menggunakan uang pribadi termasuk mencairkan deposito serta tabungan miliknya untuk menutupi kerugian tersebut. Bahkan Median Zein juga rela menjual koleksi tas authentic branded untuk menambah dana yang bisa membantu menutupi kerugian.
"Uang tabungan pasti terpakai, uang dari klinik juga. Aku juga jual tas aku, cairin deposito. Tas itu investasi menurut aku karena kalau dijual harganya masih tinggi kayak tas (Hermes) Birkin dan (Hermes) Kelly kan lumayan. Ada kali 40 biji aku jual karena aku memang pecinta tas ya. Aku jual tas karena nggak mau terus-terusan minta ke klinik," kata wanita lulusan Akademi Kebidanan Stikes Budi Luhur, Bandung, itu.
Selain fokus untuk menutupi kerugian yang dialaminya, Medina Zein juga melakukan evaluasi agar insiden serupa tak dialaminya lagi. Ia berusaha memperkuat sistem dalam perusahaan. Ia juga perlu berhati-hati dalam memilih karyawan.
"Ini pelajaran uat aku, aku harus lebih banyak kontrol dan jangan buru-buru ekspansi bisnis. BIsnis nggak boleh percaya sama siapa pun," tambahnya lagi.
(dru/dru) Next Article Medina Zein, Calon Bidan yang Sukses Bisnis Klinik Kecantikan
Kerugian tersebut disebabkan oleh salah satu karyawan kepercayaannya menggelapkan dana pembelian tiket jamaah umrah mulai Desember 2017 sampai Februari 2018. Penggelapan uang dan pemalsuan tiket jamaah ini terkuak pada akhir Desember kemarin dan menyebabkan kerugian materi sebesar Rp 10 miliar.
Istri dari adik bungsu Ayu Azhari, Lukman Hakim, itu mengaku sempat trauma karena kejadian itu. Namun ia tak ingin putus asa dan menyerah pada bisnis umrah yang baru dibangunnya pada 2015 lalu itu. Medina Zein berusaha menghadapinya dengan bertanggung jawab atas semua tiket jamaah yang akan berangkat sampai Februari ini.
Untuk menutupi kerugian bisnis travelnya yang dinamakan MZ Tour itu, Medina Zein harus melakukan berbagai cara. Ia mengaku sangat menghindari meminjam uang bank dan memilih melakukan subsidi silang dari keuntungan bisnis kecantikan di bawah perusahaan miliknya, PT Medina Global Indonesia.
Aku juga jual tas aku, cairin deposito.Medina Zein |
"Uang tabungan pasti terpakai, uang dari klinik juga. Aku juga jual tas aku, cairin deposito. Tas itu investasi menurut aku karena kalau dijual harganya masih tinggi kayak tas (Hermes) Birkin dan (Hermes) Kelly kan lumayan. Ada kali 40 biji aku jual karena aku memang pecinta tas ya. Aku jual tas karena nggak mau terus-terusan minta ke klinik," kata wanita lulusan Akademi Kebidanan Stikes Budi Luhur, Bandung, itu.
Selain fokus untuk menutupi kerugian yang dialaminya, Medina Zein juga melakukan evaluasi agar insiden serupa tak dialaminya lagi. Ia berusaha memperkuat sistem dalam perusahaan. Ia juga perlu berhati-hati dalam memilih karyawan.
"Ini pelajaran uat aku, aku harus lebih banyak kontrol dan jangan buru-buru ekspansi bisnis. BIsnis nggak boleh percaya sama siapa pun," tambahnya lagi.
(dru/dru) Next Article Medina Zein, Calon Bidan yang Sukses Bisnis Klinik Kecantikan
Most Popular