
Saat Bisnis Dihantam Krisis, Erick Jual Motor sampai Lukisan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bercerita dalam menjalankan bisnis sendiri tak selalu jalan mulus yang ditempuh.
Bahkan, pendiri Mahaka Media ini pernah mengalami krisis dalam bisnis yang dia bangun sendiri, hingga dia harus rela melepaskan hobi-hobinya untuk menyelamatkan bisnisnya.
Dia bercerita, kesulitan yang dihadapinya ini lantaran ekspansi berlebihan yang dilakukannya. Namun sayangnya ekspansi tersebut tak dibarengi dengan pendapatan yang lancar yang diterima dari pengiklan.
"Dulu pilihannya, kurangi pegawai, tutup usaha, atau pinjaman dari bank, lalu melakukan sources [sumber daya] yang bisa kita lakukan," kenang Erick dalam sebuah acara diskusi virtual, Rabu (28/10/2020).
"Waktu itu saya melepas hobi-hobi saya, motor tua, lukisan, kalau ga salah ke Mas Rosan dan almarhum Andre saya pinjam 1 bulan," kata Erick yang pernah menjadi pemilik klub sepak bola Inter Milan ini.
Rosan yang dimaksud adalah sahabatnya, Rosan P Roeslani, salah satu pendiri Recapital dan kini menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Sementara Andre yakni Direktur Corporate Affair PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Andre J Mamuaya yang sudah meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/8/2012).
Erick mengatakan dalam menjalankan bisnis memang memiliki risiko-risiko yang harus dihadapi terutama kepada karyawan.
Untuk itu, di masa krisis ini para pebisnis harus memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan tetap yakin untuk terus bisa menggaet pasar.
"Itu challenge kita jadi pengusaha, kalau profesional kan mikirin risikonya. Kita sebaliknya, ambil risiko," imbuh dia.
(tas/tas) Next Article Erick Thohir & Strategi Holdingisasi Perusahaan BUMN
