²©²ÊÍøÕ¾

60% Orang Indonesia Pilih Beli Produk Asing Ketimbang Lokal

Arina Yulistara, ²©²ÊÍøÕ¾
26 March 2018 19:52
Produk asing memiliki kualitas yang baik.
Foto: Freepik
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Banyak orang Indonesia yang lebih suka membeli busana hingga aksesori dari brand asing. Bahkan menurut desainer kondang Ali Charisma, merek lokal masih kalah saing dengan brand luar internasional di negeri sendiri.

Ali pun menuturkan kalau 60% konsumen Indonesia lebih suka membeli berbagai produk luar negeri daripada buatan Indonesia. Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) itu mengakui kalau produk asing memiliki kualitas yang baik.

"60% konsumen masih mengejar merek luar karena saya akui kualitas mereka bagus dan harga terjangkau. Perusahaan garmen di Indonesia juga masih mengerjakan produk luar karena lebih laku di pasaran, ini yang menjadi kesulitan kita untuk menjadi pusat mode dunia," jelas Ali saat berbincang dengan ²©²ÊÍøÕ¾ di The Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta, Senin (26/3/2018).

Desainer asal Bali itu turut mengungkap kalau perkembangan industri fashion Indonesia masih ketinggalan dengan negara lain. Bukan dari segi tren atau keunikan yang dimiliki Indonesia melainkan sisi industrinya. Contohnya saja Thailand, negara tetangga yang bisnis fashion lokalnya lebih maju dari Indonesia.

"Menurut saya pribadi Thailand secara industri masih lebih baik dari kita. Dari segi malny, bisnisnya, merek lokal mereka sudah banyak melakukan wholesale. Banyak juga produsen Indonesia yang membeli di Thailand untuk jual lagi di sini," tambahnya.

Sementara Indonesia masih belum kuat bersaing terutama dari segi kualitas dan harga. Banyak produk lokal berkualitas bagus tapi harganya kurang terjangkau. Belum lagi kebiasaan orang Indonesia masa kini yang lebih senang menjadi 'followers'.

Perkembangan dunia digital memudahkan para desainer dalam berbisnis dan mencari inspirasi. Namun dikatakan Ali kalau era yang serba digital juga membuat sejumlah desainer milenial hanya menjadi pedagang bukan desainer sehingga tak memiliki ciri khas.

"Banyak yang masih menjadi followers. Mereka dapat inspirasi dari internet lalu diubah-ubah dikit dan dijual, nggak bisa jadi trendsetter. Saranku sih coba tetap berinovasi dan berkolaborasi untuk menjadi desainer yang sustainable," kata Ali lagi.
(roy/roy) Next Article Karpet Merah Indonesia Fashion Week 2019 Resmi Digelar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular