
PM Thailand dan Polemik Syal Louis Vuitton
Tito Bosnia, ²©²ÊÍøÕ¾
24 June 2018 19:02

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Tekanan publik terhadap Perdana Menteri Thailand yaitu Prayut Chan-o-cha merupakan hal biasa bagi dirinya, namun perhatian dan kritikan publik terhadap pemimpin Junta tersebut kembali muncul paska dirinya melakukan pertemuan diplomatiknya di London.
Dalam pertemuan diplomatiknya dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May, pimpinan Junta Thailand tersebut terlihat memakai syal bermerek LV (Louis Vuitton) yang diperkirakan seharga lebih dari 20 ribu baht atau sekitar Rp 8,5 juta hingga Rp 9 juta. Selain itu, dirinya juga terlihat memakai kacamata hitam dan rompi yang diperkirakan berharga mahal.
Para netizen menuduh Prayut sebagai seorang yang munafik, menyinggung kampanye nasionalisnya yang dilakukan pada awal tahun 2018 lalu. Sedangkan tim ekonomi lainnya termasuk Wakil Perdana Menteri Thailand Somkid Jatusripitak menemani Prayut hanya mengenakan pakaian sederhana yaitu kemeja putih dan celana panjang.
Foto-foto penampilan Prayut tersebut kemudian dihapus paska mendapat kecaman dari media sosial dan juga internet setelah sebelumnya dirilis oleh pejabat pemerintah Thailand secara online.
Penampilan mewah tersebut sekaligus juga memberikan ingatan publik ketika Prayut dan juga orang nomor dua Junta yaitu Prawit Wongsuwan dituduh memiliki sejumlah jam tangan mewah yang tidak dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
Selain itu, kritikan muncul dengan pertanyaan mengapa Prayut merupakan satu-satunya orang yang terganggu dengan cuaca saat itu? Mengingat London saat ini sedang mengalami musim panas, di mana pada siang hari suhunya mencapai 26 derajat celcius.
Juru bicara pemerintah Thailand Weerachon Sukondhapatipak mengatakan pada awak media di Government House dalam pesan singkat online bahwa Prayut sedang dalam keadaan yang kurang sehat sehingga diharuskan memakai pakaian yang hangat.
Lalu, Prayut mengatakan pada Komunitas Thailand bahwa kritikan di media sosial tersebut bahwa dirinya memakai pakaian yang berbeda dengan pejabat lainnya dikarenakan dirinya sedang tidak enak badan.
"Saya hanya memakainya namun tidak meyadari akan merek syal tersebut. Saya tidak tahu mereknya namun harganya tidak begitu mahal. Lain kali saya akan memakai Pha Khao Ma (kain tradisional Thailand)," ujarnya dilansir dari nationmultimedia, Minggu (24/06/2018).
Kunjungan Prayut di London tersebut merupakan kunjungan pertamanya ke Eropa sejak berkuasa paska kudeta 2014, hal tersebut dilakukan mengingat hubungan diplomatik Thailand dan negara lainnya mulai menurun.
(gus) Next Article Sambut Imlek, Louis Vuitton Cs Luncurkan Koleksi Motif Babi
Dalam pertemuan diplomatiknya dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May, pimpinan Junta Thailand tersebut terlihat memakai syal bermerek LV (Louis Vuitton) yang diperkirakan seharga lebih dari 20 ribu baht atau sekitar Rp 8,5 juta hingga Rp 9 juta. Selain itu, dirinya juga terlihat memakai kacamata hitam dan rompi yang diperkirakan berharga mahal.
Foto-foto penampilan Prayut tersebut kemudian dihapus paska mendapat kecaman dari media sosial dan juga internet setelah sebelumnya dirilis oleh pejabat pemerintah Thailand secara online.
Penampilan mewah tersebut sekaligus juga memberikan ingatan publik ketika Prayut dan juga orang nomor dua Junta yaitu Prawit Wongsuwan dituduh memiliki sejumlah jam tangan mewah yang tidak dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
Selain itu, kritikan muncul dengan pertanyaan mengapa Prayut merupakan satu-satunya orang yang terganggu dengan cuaca saat itu? Mengingat London saat ini sedang mengalami musim panas, di mana pada siang hari suhunya mencapai 26 derajat celcius.
Juru bicara pemerintah Thailand Weerachon Sukondhapatipak mengatakan pada awak media di Government House dalam pesan singkat online bahwa Prayut sedang dalam keadaan yang kurang sehat sehingga diharuskan memakai pakaian yang hangat.
Lalu, Prayut mengatakan pada Komunitas Thailand bahwa kritikan di media sosial tersebut bahwa dirinya memakai pakaian yang berbeda dengan pejabat lainnya dikarenakan dirinya sedang tidak enak badan.
"Saya hanya memakainya namun tidak meyadari akan merek syal tersebut. Saya tidak tahu mereknya namun harganya tidak begitu mahal. Lain kali saya akan memakai Pha Khao Ma (kain tradisional Thailand)," ujarnya dilansir dari nationmultimedia, Minggu (24/06/2018).
Kunjungan Prayut di London tersebut merupakan kunjungan pertamanya ke Eropa sejak berkuasa paska kudeta 2014, hal tersebut dilakukan mengingat hubungan diplomatik Thailand dan negara lainnya mulai menurun.
(gus) Next Article Sambut Imlek, Louis Vuitton Cs Luncurkan Koleksi Motif Babi
Most Popular