
Film Romansa Orang Tajir Asia Rajai Bioskop AS dan Kanada
Bernhart Farras, ²©²ÊÍøÕ¾
20 August 2018 20:19

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Melebihi ekspektasi, film 'Crazy Rich Asian' berhasil menjadi film nomor 1 di bioskop Amerika Serikat (AS) dan Kanada pada akhir minggu lalu. Film ini diperkirakan menghasilkan sekitar US$25,2 juta (Rp 367 miliar) selama akhir pekan, menurut Warner Bros.
"Crazy Rich Asians," film Hollywood terbaru dengan pemeran yang seluruhnya orang Asia, meraup sekitar US$25,2 juta selama akhir pekan - menduduki peringkat pertama box office di AS dan Kanada.
Sejak debutnya pada tanggal 15 Agustus 2018, film komedi romantis ini telah menghasilkan US$34 juta dalam lima hari. Film yang didistribusikan oleh Warner Bros tersebut menghabiskan biaya pembuatan sekitar US$30 juta.
Film ini adalah komedi romantis pertama dalam hampir tiga tahun yang dibuka dengan penghasilan lebih dari US$20 juta, mengutip laporan Reuters. Dalam beberapa tahun terakhir, genre ini berjuang untuk bersaing di box office.
Laporan New York Times mengatakan film ini membuat "semua lebih mengesankan" mengingat bahwa bioskop agak kesulitan untuk mengisi seluruh kursi penonton di tengah munculnya "layanan hiburan ruang tamu" seperti Netflix dan Amazon.
Sutradara "Crazy Rich Asians," Jon M. Chu, mengatakan di Twitter bahwa penerimaan untuk film ini telah melampaui harapan.
"Crazy Rich Asians," dibuat berdasarkan novel laris karya Kevin Kwan, seorang keturunan Singapura-Amerika. Buku tersebut menceritakan kisah seorang profesor New York University yang bepergian dengan pacarnya ke negara asalnya Singapura - sebuah negara kota di Asia Tenggara yang kecil namun makmur .
Di sana, ia menemukan bahwa pacarnya berasal dari keluarga Tionghoa Singapura yang sangat kaya dan belajar tentang kemewahan serta pesona kehidupan para elit.
Film yang dibintangi oleh Constance Wu yang telah berhasil membawakan tokoh seorang ibu di serial drama keluarga 'fresh off the boat' dan Henry Goulding, pendatang baru blasteran Inggris-Malaysia. Film ini disebut-sebut sebagai film Hollywood berbahasa Inggris pertama yang diperankan seluruhnya oleh orang Asia dalam 25 tahun ini - setelah "The Joy Luck Club" pada tahun 1993.
Film ini dilihat sebagai momen penting oleh banyak orang Asia-Amerika, seperti saat orang Afrika-Amerika menanggapi film "Black Panther," dilansir dari The New York Times.
(gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
"Crazy Rich Asians," film Hollywood terbaru dengan pemeran yang seluruhnya orang Asia, meraup sekitar US$25,2 juta selama akhir pekan - menduduki peringkat pertama box office di AS dan Kanada.
Film ini adalah komedi romantis pertama dalam hampir tiga tahun yang dibuka dengan penghasilan lebih dari US$20 juta, mengutip laporan Reuters. Dalam beberapa tahun terakhir, genre ini berjuang untuk bersaing di box office.
Laporan New York Times mengatakan film ini membuat "semua lebih mengesankan" mengingat bahwa bioskop agak kesulitan untuk mengisi seluruh kursi penonton di tengah munculnya "layanan hiburan ruang tamu" seperti Netflix dan Amazon.
Sutradara "Crazy Rich Asians," Jon M. Chu, mengatakan di Twitter bahwa penerimaan untuk film ini telah melampaui harapan.
"Crazy Rich Asians," dibuat berdasarkan novel laris karya Kevin Kwan, seorang keturunan Singapura-Amerika. Buku tersebut menceritakan kisah seorang profesor New York University yang bepergian dengan pacarnya ke negara asalnya Singapura - sebuah negara kota di Asia Tenggara yang kecil namun makmur .
Di sana, ia menemukan bahwa pacarnya berasal dari keluarga Tionghoa Singapura yang sangat kaya dan belajar tentang kemewahan serta pesona kehidupan para elit.
Film yang dibintangi oleh Constance Wu yang telah berhasil membawakan tokoh seorang ibu di serial drama keluarga 'fresh off the boat' dan Henry Goulding, pendatang baru blasteran Inggris-Malaysia. Film ini disebut-sebut sebagai film Hollywood berbahasa Inggris pertama yang diperankan seluruhnya oleh orang Asia dalam 25 tahun ini - setelah "The Joy Luck Club" pada tahun 1993.
Film ini dilihat sebagai momen penting oleh banyak orang Asia-Amerika, seperti saat orang Afrika-Amerika menanggapi film "Black Panther," dilansir dari The New York Times.
(gus) Next Article Sederet Kesalahan Kelola Keuangan di Usia 20-an
Most Popular