²©²ÊÍøÕ¾

Ada Rencana Pemerintah Korea di Balik Hentakan Global K-pop

Gustidha Budiartie, ²©²ÊÍøÕ¾
16 December 2018 18:32
Ada Rencana Pemerintah Korea di Balik Hentakan Global K-pop
Foto: Super Junior di HUT Transmedia ke-17 (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Di Korea Selatan, Korean Pop atau K-pop bukan sekadar musik atau hiburan. K-pop adalah industri dan artis K-pop layaknya komoditas sehingga betul-betul jadi perhatian pemerintah.

Korea menyadari betul negaranya tidak kaya sumber daya alam, seperti potensi minyak bumi, emas, batu bara yang bisa menopang ekonominya. Sehingga, negeri ginseng ini akan melakukan apapun yang bisa mendorong ekonominya, termasuk mendukung industri hiburan K-pop.


Mulai dari suksesnya PSY, yang jadi video paling banyak ditonton di Youtube pada 2012 hingga boyband BTS yang bisa cetak rekor Billboard, ada peran pemerintah Korea Selatan di baliknya.

Bukan masalah mudah menembus rekor Billboard, apalagi baik PSY maupun BTS menggunakan bahasa asli mereka alias bukan bahasa Inggris. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya siapa yang paham apa yang mereka nyanyikan kecuali pendengar dari negeri mereka sendiri? Tapi kenapa bisa seviral itu dan disukai dunia?

"Psy adalah fenomena 2012, di 2017 mereka masuk lagi dengan BTS album DNA yang menjadi grup pertama berbahasa Korea, bukan bahasa Inggris, yang masuk Billboard," ujar Tahar Herman, kolumnis Billboard dan kontributor Forbes, dilansir dari Forbes.

Ada Peran Pemerintah Korea di Balik Hentakan Global K-popFoto: Boyband BTS (REUTERS/Bobby Yip)
Masih dari data Forbes, pertumbuhan ekonomi Korea dua dekade terakhir cukup kuat, dan dalam periode tersebut kontribusi K-pop ke pertumbuhan industri makin signifikan. Tahun 2017, industri K-pop menyumbang sekitar US$5 miliar atau setara Rp 72 triliun.

Kontribusi ini setara dua kali lipat jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang diterima Indonesia dari sektor mineral dan batu bara. Artinya, saat Indonesia perlu mengirim ratusan juta ton batu bara, emas, tembaga, dan nikel untuk dapat Rp 40,1 triliun. Korea cuma perlu melatih ratusan pemuda-pemudi untuk bernyanyi dan berjoget di mana-mana dan hasilkan hampir dua kali lipatnya.


Tak cuma kas negara, bursa efek Korea pun bisa menghijau hanya gara-gara tujuh pemuda berhasil mencuri hati jutaan penggemar lewat penjualan lagu baru mereka.

Ini kejadian sewaktu BTS berhasil tembus rekor Billboard 200 selama lima hari berturut-turut. Bursa efek Korea pun menghijau karena para investor berbondong-bondong memboyong saham perusahaan entertainment. Di Korea, perusahaan hiburan rata-rata memang sudah melantai di bursa efek.

Sementara, untuk perusahaan tempat BTS lahir, yakni Big Hit Entertainment, baru berencana IPO tahun depan dengan target IPO 1 triliun won atau sekitar Rp 12 triliun.

BERLANJUT KE HALAMAN DUA


Kpop adalah bagian dari Korean Wave atau gelombang Korea yang diam-diam jadi penyelamat ekonomi negara ini pasca-terkena krisis pada 1997.

Saat industri lainnya loyo, kecintaan orang-orang Korea akan drama dan musik membuat industri ini bertahan. Sisi gilanya, para pendiri perusahaan hiburan kemudian mempunya obsesi kuasai industri hiburan global dengan pertama-tama mencoba menembus pasar Jepang.



Mereka memproduksi idola yang bisa diterima kedua negara, diajarkan berbahasa Jepang dan menyanyikan lagu dengan bahasanya. Salah satunya adalah dengan hadirnya penyanyi BoA dari SM Entertainment.

Kwon BoA berhasil tembus pasar Jepang, lalu disusul oleh para juniornya, TVXQ/DBSK. Dari situ secara perlahan tapi pasti musik K-pop menembus pasar Asia.

Korea, Jepang, China, Taiwan, Thailand, dan kemudian Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, Singapura, dan Indonesia.

Pemerintah Korea pun tak tinggal diam. Tahun 2008 mereka membentuk departemen khusus promosi K-pop ke dunia internasional, berada di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata.

Satu tahun dibentuk, K-pop pun benar-benar go global.

Tahun 2009 lahir beberapa lagu yang jadi pendobrak K-pop ke kancah internasional, seperti Sorry-Sorry dari Super Junior, Nobody dari Wonder Girls, Gee dari SNSD, dan lainnya.

K-pop makin dikemas, disatukan dengan industri lainnya, misalnya untuk produk elektronik hingga otomotif Korea Selatan, seperti Samsung dan Hyundai, menggunakan artis-artis K-pop untuk promosi. Lalu juga disiapkan daerah untuk wisata K-pop oleh pemerintah.

Ada Peran Pemerintah Korea di Balik Hentakan Global K-popFoto: Super Junior di HUT Transmedia ke-17 (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Langsung atau tidak langsung, K-pop jadi senjata memasukkan industri lainnya untuk ekspansi bisnis ke negara lain.

Alhasil, pengelolaan ini tidak sia-sia. Industri pariwisata Korea meningkat tajam dalam satu dekade terakhir.

BBC bahkan pernah menulis permintaan kursus bahasa Korea melonjak di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Thailand, demi bisa mengerti drama dan lagu Korea.

Pemerintah Korea kini punya 130 lembaga bahasa yang tersebar di lebih dari 50 negara.

Profesor Sekolah Bisnis dan Management Yonsei University Mooweon Rhee pernah menulis di Harvard Business Review bahwa kesuksesan K-pop bukan suatu kebetulan tapi terencana dan terstruktur.



"Perusahaan entertainment K-pop menunjukkan inovasi bisnis dengan mengubah dan merombak formula dasar industri hiburan sebelumnya. Ini adalah industri manufaktur, artis-artis Kpop dibentuk untuk memenuhi permintaan pasar bukan ditemukan begitu saja," ujarnya.

"Ketimbang menghasilkan artis yang hanya bisa konser, mereka melahirkan idola yang berinteraksi dengan penggemarnya lewat sosial media dan mereka menciptakan karya-karya yang bisa menyuarakan para penggemarnya," lanjutnya.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular