
Kpop Dihantam Corona, YG dkk Minta Bantuan Pemerintah Korsel

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Para perusahaan manajemen yang tergabung dalam K-pop Powerhouse ikut serta dalam rapat dengan Menteri Kebudayaan Korea Selatan, Park Yang-woo. Mereka membahas kesulitan keuangan yang mereka hadapi akibat pandemi COVID-19.

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan itu juga mendengarkan tantangan yang dihadapi para perusahaan hiburan. Ini juga untuk mengatur agenda untuk memperluas Gelombang Korea di era pasca-coronavirus.
Sedikitnya, ada delapan eksekutif senior perusahaan K-pop yang turut serta, seperti, S.M. Entertainment, JYP Entertainment, Big Hit Entertainment, FNC Entertainment dan Starship Entertainment. Perusahaan K-pop itu menyoroti kesulitan yang berasal dari pembatalan konser, kata kementerian itu.
YG Entertainment mengonfirmasikan bahwa mereka telah membatalkan beberapa konser, termasuk tiga konser Winner di Singapura dan Korea pada bulan Februari dan konser di delapan kota Korea oleh pada duo AKMU pada bulan Februari dan Maret.
"Sejak Februari, semua konser dibatalkan (karena COVID)," kata seorang pejabat YG Entertainment kepada The Korea Herald.
Sama seperti S.M. Entertainment, JYP Entertainment dan Big Hit Entertainment, juga meminta Kementerian Kebudayaan untuk memberikan pedoman khusus untuk mengadakan konser offline selama paruh kedua tahun ini.


Kementerian pun mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang meninjau beberapa langkah yang akan memungkinkan perusahaan untuk mengadakan konser kecil di empat kota di luar Seoul - Gangneung di Provinsi Gangwon, Jeonju di Provinsi Jeolla Utara, Mokpo di Provinsi Jeolla Selatan dan Andong di Provinsi Gyeongsang Utara - yang dipilih sebagai pusat pariwisata.


Kementerian Kebudayaan mengatakan mereka akan membuat keputusan akhir setelah berdiskusi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korea.


Beberapa perusahaan hiburan juga meminta pemerintah untuk membuat dana terpisah untuk mendukung bisnis terkait budaya pop Korea selama konferensi.


Park juga menyarankan cara untuk mendukung pertumbuhan industri K-pop seperti subsidi pemerintah, insentif pajak, dan melonggarnya peraturan yang terkait dengan ekspor produk hiburan.


"Kami akan secara aktif memberikan dukungan kebijakan kepada industri K-pop sehingga dapat menjadi bisnis budaya yang mewakili Korea," kata Park.


Park juga memuji dua kasus konser online yang sukses dilakukan SM Entertainment "Beyond Live" dan Big Hit Entertainment "Bang Bang Con: The Live" - sebagai upaya untuk mempersiapkan era pasca-coronavirus.


Pertunjukan perdana konser Beyond Live diadakan pada bulan April yang menampilkan SuperM yang dilihat oleh lebih dari 75.000 orang di 109 negara. Big Hit, pada 14 Juni, mengadakan konser streaming BTS, Bang Bang Con: The Live, yang menarik lebih dari 756.000 penonton dari 107 negara. Kedua acara tersebut membuat konser online berbayar.




(sef/sef) Next Article Cantik & Rajin Investasi, Aktris Ini Beli Properti Rp 206 M
