²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Geng Kebal Corona, Crazy Rich China Cuan Rp 22 T Saat Pandemi

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
20 October 2020 16:03
FILE PHOTO: Jack Ma, founder of Chinese e-commerce giant Alibaba, receives an honorable doctoral degree at the Tel Aviv University, Israel May 3, 2018. REUTERS/Amir Cohen/File Photo
Foto: Jack Ma (REUTERS/Amir Cohen)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Orang-orang super kaya di China menjadi lebih kaya selama pandemi virus corona (Covid-19). Hurun Report Inc melaporkan orang-orang kaya tersebut mendapatkan rekor US$ 1,5 triliun (Rp 22.023 triliun, asumsi Rp 14,682/US$) pada 2020.

Kenaikan pendapatan mereka dipicu oleh e-commerce dan game yang berkembang pesat selama aturan penguncian (lockdown) di berbagai wilayah di dunia. "Dunia belum pernah melihat kekayaan sebanyak ini tercipta hanya dalam satu tahun," kata kepala peneliti Laporan Hurun Rupert Hoogewerf dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Selasa (20/10/2020).



Daftar tahun ini menunjukkan China menjauh dari sektor tradisional seperti manufaktur dan real estate, menuju ekonomi baru. Pada Agustus, ada penambahan sebanyak 257 orang kaya yang bergabung dengan klub miliarder di China, menjadi total 878 miliuner.

Jumlah miliuner di China lebih banyak dibandingkan Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam hanya memiliki 626 orang di kelompok teratas di Februari 2020. Laporan tersebut menemukan bahwa ada sekitar 2.000 orang dengan kekayaan bersih lebih dari 2 miliar yuan (Rp 4,4 triliun) pada Agustus.

Jack Ma, misalnya, ia menduduki puncak daftar setelah kekayaannya melonjak 45% menjadi US$ 58,8 miliar setelah perusahaannya mengalami lonjakan bisnis akibat lockdown. Jejak Jack Ma diikuti oleh Pony Ma, bos raksasa game dan pemilik WeChat Tencent yang memperoleh tambahan 50% menjadi US$ 57,4 miliar.

Anggota lainnya, Zhong Shan Shan, yang terkenal dengan merek air kemasannya Nongfu, ada di tempat ketiga dengan US$ 53,7 miliar setelah IPO Hong Kong pada September lalu. Wang Xing, pendiri aplikasi pesan-antar makanan Meituan, juga naik ke posisi 13 dengan US$ 25 miliar.

Sementara Richard Liu, pendiri platform belanja online JD.com menggandakan kekayaannya menjadi US$ 23,5 miliar. Kekayaan para pengusaha kesehatan juga naik posisi selama pandemi, seperti Jiang Rensheng, pendiri pembuat vaksin Zhifei yang kekayaannya naik tiga kali lipat menjadi US$ 19,9 miliar.

Pada Senin (19/10/2020), data menunjukkan ekonomi tumbuh 4,9% pada kuartal III 2020. Berbeda dengan negara lainnya di dunia yang terpuruk ke jurang resesi, pertumbuhan ekonomi China masih positif.


(sef/sef) Next Article Nih Miliuner Cantik China, Kekayaannya Kalahkan Kyle Jenner?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular