²©²ÊÍøÕ¾

Selamat! Klub Bola Italia Milik Orang Terkaya RI 'Naik Kelas'

Hidayat Setiaji, ²©²ÊÍøÕ¾
26 April 2021 11:09
Robert Budi Hartono. (Dok:Forbes)
Foto: Robert Budi Hartono. (Dok:Forbes)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pada 2019, Sent Entertaiment Ltd mengambil alih klub sepakbola asal Italia, Como 1907. Sent Entertainment dikendalikan oleh duo pengusaha asal Indonesia, Robert Budi Hartono dan Robert Wijaya Suwanto.

Nama Robert tentu tidak asing. Bersama adiknya, Michael Bambang Hartono, mereka adalah orang terkaya se-Indonesia Raya. Forbes menaksir kekayaan mereka bernilai US$ 38,8 miliar (Rp 564,46 triliun dengan asumsi US$ 1 setara Rp 14.548 seperti kurs tengah Bank Indonesia 23 April 2021).

Saat diakuisisi oleh Sent Entertaiment, Como bermain di Serie C, kompetisi lapis ketiga di Negeri Spageti. Dua tahun kemudian, Como berhasil promosi satu setrip ke Serie B.

Kepastian ini diperoleh setelah Alessandro Gabrielloni dan kolega mengalahkan Alessandria dengan skor 2-1. Kemenangan ini membawa Como ke posisi puncak klasemen Serie C dengan 72 poin, berselisih empat angka dari Alessandria di posisi runner-up.

Baik Como dan Alessandria tinggal menyisakan satu pertandingan lagi. Oleh karena itu, perolehan poin Como tidak akan terkejar oleh Alessandria sehingga I Lariani berhak memperoleh satu tempat di Serie B musim depan.

Tantangan yang akan dihadapi Como di Serie B tentu bakal lebih sulit. Serie B dihuni oleh tim-tim yang punya pengalaman berlaga di Serie A seperti Chievo, Brescia, dan sebagainya.

Tim yang sedang naik daun di Serie B adalah Monza. Jika Monza tidak promosi ke Serie A, maka Como bakal menghadapi lawan yang amat tangguh.

Monza kini dimiliki oleh Silvio Berlusconi, mantan Perdana Menteri Italia yang pernah bergelimang gelar kala menjadi orang nomor satu di AC Milan. Biancorossi memiliki pemain-pemain kelas wahid seperti Kevin-Prince Boateng dan Mario Balotelli.

Halaman Selanjutnya --> Como Dibeli 'Murah'

Robert Budi Hartono dan Robert Wijaya Suwanto mencaplok Como dengan harga relatif 'murah', disebut-sebut tidak sampai Rp 5 miliar. Maklum, Como diambil alih dalam kondisi yang mengenaskan. Kala diakuisisi, Como bahkan tidak punya pemain.

"Kita beli nggak sampai Rp 5 miliar, istilahnya nebus di pegadaian. Pada 1 Juli kemarin nggak punya pemain sama sekali. Aset-aset yang nggak terurus kita poles lagi," ungkap Mirwan Suwarso, pewakilan Mola TV, salah satu unit usaha milik Grup Djarum.

Pengusaha Indonesia yang melakukan ekspansi dengan membeli klub sepakbola Eropa bukan barang baru. Erick Thohir, bos Grup Mahaka yang kini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pernah menjadi owner di klub elit Italia, Inter Milan. Setelah menjual kepemilikan di Inter kepada investor China, Erick menjadi direksi di klub asal Inggris, Oxford United.

Lalu ada keluarga Wanandi yang melalui Santini Group mengakuisisi klub Inggris, Tranmere Rovers. Klub sekota Liverpool dan Everton ini berlaga di League Two, tiga setrip di bawah Liga Primer Inggris.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular