²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøվ Indonesia -- Menjadi single atau membujang memang pilihan hidup masing-masing orang. Namun, studi terbaru menunjukkan pria yang bertahun-tahun hidup sendiri lebih rentan terhadap sejumlah penyakit. Kok bisa?

Penemuan tersebut terungkap dalam studi yang menganalisa 4.835 sampel darah pria dan wanita untuk memeriksa tingkat peradangan pada tiap orang. Peneliti juga melihat hubungan yang dijalani seperti sudah putus atau bercerai atau hidup sendiri. Hasilnya, pria yang telah bercerai atau hidup sendiri selama bertahun-tahun memiliki tingkat peradangan yang paling tinggi. Namun, pada wanita, efek ini tidak ditemukan.

Ahli kardiovaskular Peter Libby menjelaskan bahwa hidup sendiri berkaitan erat dengan kesepian. Kondisi ini dikaitkan dengan meningkatnya hormon stres sehingga memicu peradangan di sistem saraf.

"Kami telah menemukan hubungan yang signifikan antara putusnya hubungan atau bertahun-tahun hidup sendiri dengan peradangan pada pria. Pada wanita, kami tidak menemukan efek seperti itu," kata peneliti Karolina Davidsen, dikutip dari .

Peradangan merupakan awal kemunculan penyakit kronis. Peradangan di sel atau organ yang tidak ditangani dapat merusak organ dan berkembang menjadi penyakit. Tak cuma itu, peradangan juga merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung dan kanker. Kondisi ini meningkatkan risiko kematian dini.

Namun, solusi untuk masalah ini tidak harus dengan memiliki pasangan dan menikah. Libby menyarankan agar para pria meningkatkan gaya hidup sehat dan banyak bersosialisasi untuk mengurangi kesepian dan stres yang terjadi karena hidup sendiri. Setiap orang disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, istirahat yang cukup, dan mengelola stres.

Baca: Pelihara Kucing Turunkan Risiko Serangan Jantung, Benarkah?

(hsy/hsy) Next Article Fans BTS Patungan Sewa 93 Billboard untuk Single Jungkook