
Ayah Bunda! Ini Makanan Paling Buruk dan Bagus untuk Anak

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Anda sebagai orang tua pasti ingin memberikan makanan yang tepat untuk anak-anak. Namun, orang tua kadang tidak yakin apakah makanan yang diberikan sehat atau tidak untuk perkembangan mereka.
Studi yang diterbitkan di The Lancet: Child & Adolescent Health pada tahun 2020 mengungkapkan makanan terburuk untuk otak anak. Makanan tersebut adalah junk food, dikutip dari Eat This Not That, Rabu (16/2/2022).
Untuk meneliti ini, tiga peneliti otak dan nutrisi dari Western University di London, Ontario meninjau lebih dari 100 penelitian berbeda. Studi tersebut menyelidiki bagaimana pola makan yang buruk bisa mempengaruhi otak anak-anak dan remaja.
Mereka menemukan anak-anak dan remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji padat kalori dengan jumlah besar bisa berdampak negatif pada perkembangan otaknya. Penyebabnya adalah otak remaja masih mengembangkan korteks pra-frontal. Ini adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori, perhatian, dan kontrol impuls.
Sementara itu, studi terpisah dari Psikiatri Sosial dan Epidemiologi Psikiatri menemukan kualitas makanan yang buruk pada remaja juga terkait kasus depresi yang lebih tinggi.
Pada studi baru dari University of Georgia, tambahan gula pada anak-anak bisa menyebabkan gangguan memori di masa dewasa. Namun penelitian dilakukan pada tikus, sehingga masih perlu penelitian lebih lanjut.
Lalu makanan apa yang terbaik untuk otak anak?
Sebuah tinjauan pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa makanan terbaik untuk otak anak harus mencakup nutrisi seperti protein, karbohidrat (bukan yang olahan), lemak sehat, zat besi, vitamin A, B, C, dan D.
Sedangkan Medical News Today menyebutkan sayuran berdaun hijau, greek yogurt, ikan berlemak, dan telur merupakan diet sehat untuk otak anak.
(npb/npb) Next Article Bayam Ternyata Tidak Tinggi Zat Besi, Sedunia Kena Tipu!