²©²ÊÍøÕ¾

Kisah Mbah Pasiah Penjual Sayur Magelang, Mau Operasi Katarak

Tim Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
24 October 2022 10:35
Mbah Pasiah (70), warga Grogol, Desa Tanjungsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, tiap harinya keliling jualan sayur.  (Eko Susanto/Detik Jateng)
Foto: Mbah Pasiah (Eko Susanto/Detik Jateng)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mbah Pasiah (70), warga Grogol, Desa Tanjungsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, setiap harinya keliling jualan sayur. Pekerjaan tersebut telah dijalani sekitar 30 tahun yang lalu.

Ia keliling jualan sayuran di salah satu dusun yang berdekatan dengan Gunung Sumbing di wilayah Windusari. Pagi hari, Mbah Pasiah kulakan sayuran di pasar yang tidak jauh dari rumahnya.

Setelah itu, sekitar pukul 09.00 WIB, diantar anaknya naik motor menuju Dampit untuk keliling jualan sayuran. Berjualan tersebut terkadang sampai sore hari sampai dagangannya habis. Namun saat ini jualannya tidak tiap hari.

"Masih jualan, sekarang nggak tiap hari. Jualan di Dampit (desa tetangga) membawa sayur, kelapa, gula, tahu, tempe, jajan pasar dan gereh (ikan yang dikeringkan)," kata Mbah Pasiah saat ditemui di rumahnya, Sabtu (24/9/2022), sebagaimana dilaporkan .

Saat jualan ramai, katanya, mendapatkan untung Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu. Sedangkan untuk kulakan jika uangnya cukup dibayar langsung, namun terkadang ada barangnya dibawa terlebih dulu terus dibayar keesokan harinya.

"Dapat kadang habis untung Rp 25 ribu, Rp 20 ribu. (Kulakan) Ada uang diambil (bayar), kadang ambil dulu besok bayar, percaya (pedagang)," tuturnya.

Dari hasil jualan tersebut, katanya, bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya. Di rumahnya dia tinggal bersama anak, menantu dan kedua cucunya. Namun sejak Minggu (11/9/2022) lalu libur berjualan keliling.

"Sejak sekitar setengah bulan (libur), pada menanyakan. Saya ditunggu-tunggu karena repot (rumah dibangun) mulai Minggu Kliwon," tutur Mbah Pasiah yang telah memiliki 4 cicit itu.

"Alhamdulillah dapat bantuan," ujarnya.

Anak kedua Mbah Pasiah, Slamet, menambahkan rumah yang dibangun ini dengan ukuran 8x8 meter. Kemudian di rumah yang dibangun tersebut ada ruang tamu, tiga ruang tidur, dan nantinya dilengkapi dengan kamar mandi.

"Dibuat tiga kamar (tidur), ruang tamu dan kamar (mandi). Untuk sekarang WC menggunakan WC umum," ujar Slamet yang bekerja sebagai tukang ojek.

Dalam kesempatan yang sama, adik Mbah Pasiah, Nur Kholis (60), mengatakan pembangunan rumah di wilayah Grogol itu masih dilakukan secara gotong royong.

"Ini dibangun sejak Minggu Kliwon lalu. Dulu dinding dari gedek. Alhamdulillah dapat bantuan," tuturnya.

Ingin Operasi Katarak
Mbah Pasiah saat ini menderita sakit katarak. Pernah sekali menjalani operasi namun belum sembuh.

"Ya kepenginnya operasi lagi. Terus sama minta ali-ali," tutur Mbah Pasiah.

Selain berjualan sayur keliling, Mbah Pasiah terkadang memetik daun teh. Daun teh tersebut diolah secara alami kemudian ada yang dijual di pasar.

Kita bersama bisa memberikan kebaikan untuk Mbah Pasiah. Cara sederhananya dengan memberikan donasi melalui , atau klik di sini.

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.


(miq/miq) Next Article Bantu Tuna Ganda, Langkah Kecil untuk Kebaikan Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular