
Wajib Diketahui, Ini 5 Mitos dan Fakta soal Kolesterol

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kolesterol adalah senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh. Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), seperempat kolesterol yang dihasilkan di dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati.
Bila kadar kolesterol tinggi, timbunan lemak akan semakin mengembang di pembuluh darah sehingga menyulitkan peredaran darah. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga memburuknya sirkulasi darah.
Kadar kolesterol yang tinggi menjadi mimpi buruk bagi sebagian besar orang. Terlebih, ada banyak mitos seputar kolesterol yang tersebar di masyarakat.
Lantas, apa saja mitos yang tersebar di masyarakat dan bagaimana faktanya? Berikut rangkuman ²©²ÊÍøÕ¾, dilansir dari Center for Disease Control and Prevention (CDC).
1. Anak-anak Minim Risiko Kolesterol
Faktanya, anak-anak dapat memiliki kadar kolesterol tinggi, seperti orang dewasa, terutama pada anak-anak yang mewarisi kadar kolesterol tinggi dari satu atau kedua orangtua atau familial hiperkolesterolemia (FH). Anak-anak dengan kondisi ini lebih berisiko tinggi terkena serangan jantung dini atau stroke.
2. Kolesterol Buruk untuk Tubuh
Sebenarnya, kolesterol memiliki sejumlah fungsi yang baik untuk tubuh, yaitu sebagai pelindung sel-sel tubuh, pembentuk hormon, membantu produksi vitamin D, komponen pembentuk asam empedu, hingga komponen yang dibutuhkan sebagai sambungan koneksi antar sel saraf otak.
Melansir dari CDC, kolesterol bergerak melalui darah pada protein yang disebut lipoprotein. Dua jenis lipoprotein membawa kolesterol ke seluruh tubuh, yakni low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
Kadar LDL yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sementara itu, HDL bertugas membawa kolesterol kembali ke hati, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. Kadar HDL yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
3. Kolesterol Tinggi Memiliki Gejala
Kolesterol tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala spesifik. Sering kali, penderita kolesterol tidak menyadari bahwa kadar kolesterol telah tinggi tinggi sehingga tak jarang memicu komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.
Maka dari itu, para ahli menyarankan setiap individu untuk memeriksa kadar kolesterol setidaknya setiap lima tahun sekali.
4. Kadar Kolesterol Tidak Bisa Dikontrol
Sebenarnya, kadar kolesterol bisa dikontrol dengan berbagai cara, yaitu melakukan pengecekan kadar kolesterol secara rutin lima tahun sekali dan mengonsumsi makanan sehat serta membatasi makanan tinggi lemak jenuh.
Diketahui, lemak jenuh bisa membuat angka kolesterol dalam tubuh jadi melonjak tinggi. Maka dari itu, sebaiknya pilih makanan yang rendah lemak jenuh dan hindari makanan tinggi lemak jenuh, seperti daging merah, mentega, dan keju.
Sebaliknya, usahakan untuk makan makanan dengan banyak serat, seperti oatmeal, kacang-kacangan, alpukat, hingga minyak zaitun.
5. Hanya Orang Kelebihan Berat Badan yang Punya Kolesterol Tinggi
Faktanya, kolesterol jahat yang tinggi bisa mengidap semua orang. Tidak hanya orang dengan kelebihan berat badan, kolesterol tinggi juga bisa dialami mereka yang bertubuh kurus. Sebab, kolesterol tidak dipengaruhi oleh berat badan. Kolesterol dipengaruhi oleh pola makan, olahraga, tidur, genetik, usia, fungsi tiroid, dan pengobatan.
Ìý
(luc/luc) Next Article Catat Nih Ya, Gejala Kolesterol Tinggi di Mata dan Kaki
