²©²ÊÍøÕ¾

4 Cara Agar Anak Mendengarkan Perkataan Orangtua Menurut Ahli

Tim Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
Rabu, 11/01/2023 15:08 WIB
Foto: Ilustrasi Anak (Pexel)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mungkin hampir semua orang tua setuju bahwa mengasuh anak bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kasih sayang dan kesabaran yang tak terhingga untuk membesarkan dan mendidik sang buah hati.

Ada kalanya, anak bertindak tidak terduga sampai menolak mendengarkan nasihat dari orangtua. Kalau sudah begitu, bagaimana caranya?

Berikut adalah 3 langkah agar anak menuruti perkataan orang tuanya, menurut ahli parenting Camilla Miller:


1. Katakan Hal Berdasarkan Apa yang Dilihat

Menurut Camilla Miller, saat berkomunikasi dengan anak, orang tua harus mengatakan hal berdasarkan apa yang mereka lihat. Sebab, cara komunikasi yang seperti ini akan lebih mudah dipahami dan diterima si kecil.

Sebagai contoh, ketika anak sedang bermain, mungkin Anda akan berpikir si kecil tidak mau berbagi mainan dengan temannya. Namun, mungkin saja anak bukannya tidak mau berbagi, tetapi dia memang sibuk bermain.

Dalam kasus seperti ini, orang tua bisa mengatakan, "Wah, bermainnya seru, ya," atau "Kamu kelihatannya sibuk sekali,". Dengan begitu, mungkin anak justru akan berani untuk jujur mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Hal tersebut karena Anda menunjukkan sikap yang peduli kepadanya.

"Ketika anak merasa tidak didengarkan, mereka akan merasa bahwa Anda mengabaikan apa yang mereka ingin dan butuhkan," sebut Miller, dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ Internasional.

"Jika Anda ingin didengarkan, maka dengarlah perasaan anak terlebih dulu," ujar Miller menegaskan betapa pentingnya mendengarkan dan memvalidasi perasaan anak.

2. Tawarkan solusi

Setelah Anda memahami dan berempati dengan perilaku anak, orang tua baru bisa menawarkan solusi.

Jika mereka menunjukkan perilaku yang tidak Anda sukai, bantu mereka mengarahkan energi itu ke sesuatu yang Anda sukai.

Misalnya, ketika anak senang loncat-loncatan di sofa, arahkan anak untuk loncat-loncatan di tempat lain. Misalnya, di taman atau di trampoline.Ìý

"Hal tersebut perlu dilakukan untuk melihat apa yang sebenarnya anak butuhkan dan membantu mereka untuk menemukan cara agar perilakunya dapat diterima," jelas Miller.

3. Apresiasi Anak

Terakhir, ketika anak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan, tunjukkan apresiasi atas usaha mereka. Hal tersebut dapat diucapkan melalui perkataan seperti, "Kamu keren sekarang loncatnya sudah tidak di sofa lagi," atau "Bunda bangga, deh, sama kamu,".

Dengan demikian, anakpun akan melihat mereka adalah seseorang yang mampu membuat keputusan dengan baik dan kompeten dalam melakukan sesuatu. Sesudah itu, mereka akan terus melakukan hal baik untuk ke depannya.

"Dengan memahami suara hati anak, Anda membantu mereka untuk meningkatkan kepercayaan diri," kata Miller.

Ìý


(hsy/hsy)