
6 Penyakit Mematikan Ini Bisa Muncul Gara-gara Obesitas!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Obesitas atau kegemukan merupakan kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh. Kondisi ini merupakan hasil perpaduan antara faktor genetik dan faktor lingkungan.
Obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus karena dapat menyebabkan berbagai penyakit hingga menurunkan harapan hidup.
Penyebab obesitas didominasi karena kelebihan asupan energi makanan dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat seperti menyantap makanan cepat saji, makanan manis, atau berlemak juga meningkatkan risiko kegemukan.
Berikut adalah dampak obesitas yang menyebabkan penyakit mematikan:
1. Penyakit Jantung
Penyakit jantung koroner sampai empat kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki berat badan normal.
Orang dengan berat badan berlebih dapat memicu lonjakan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida tetapi di sisi lain juga menurunkan kadar kolesterol baik. Hal inilah yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
2. Stroke
Sementara, selain penyakit jantung, bahaya lain dari obesitas yang perlu diwaspadai yakni stroke. Hal tersebut dapat terjadi akibat sejumlah faktor seperti adanya peradangan jaringan tubuh sehingga meningkatkan penyumbatan darah, tekanan darah tinggi.
3. Diabetes
Obesitas dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Ketika seseorang memiliki berat badan berlebih, maka akan meningkatkan kadar asam lemak dan peradangan.
Obesitas dipercaya dapat meningkatkan 80%-85% risiko terhadap diabetes tipe 2. Artinya, orang yang mengalami kegemukan 80 kali lebih mungkin mengembangkan diabetes jenis ini dibandingkan mereka dengan berat badan ideal.
4. Kanker
Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan kanker prostat.
Jika mengalami obesitas, tipe sel khusus yang berfungsi untuk melawan kanker akan tersumbat oleh lemak sehingga tidak berfungsi. Alhasil, sel kanker bisa berkembang bebas.
5. Gangguan pernapasan
Lemak di sekitar perut ternyata bisa mengganggu fungsi paru-paru dan memicu gejala masalah pernapasan. Pasalnya, ada kemungkinan bahwa jaringan lemak pada dinding perut dan sekitarnya dapat menghambat pergerakan diafragma.
Kondisi ini ternyata juga menghambat paru-paru mengembang selama inspirasi dan mengurangi kapasitas paru. Bahkan, fungsi otot pernapasan juga bisa menurun pada penyandang obesitas seperti pada penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK).
6. Osteoarthritis
Osteoarthritis yaitu masalah persendian yang dapat menimbulkan rasa sakit dan kaku. Risiko terhadap penyakit ini bisa meningkat karena obesitas atau kegemukan. Pasalnya, berat badan berlebih bisa memberikan ekstra tekanan pada sendi dan tulang rawan.
Seiring dengan berjalannya waktu, sendi dan tulang rawan akan melemah hingga persendian mengalami osteoarthritis. Selain itu, orang yang mengalami obesitas juga rentan terhadap peradangan, termasuk pada sendi.
Hal ini dapat terjadi karena lemak berlebih menambah beban pada tulang rawan. Artinya, beban tersebut akan mendorong pelepasan senyawa kimia yang dapat menyebabkan kerusakan sendi.
7. Gagal ginjal
Obesitas juga memicu terjadinya peradangan di tubuh dan gangguan pada ginjal. Saat seseorang kelebihan berat badan, maka ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah lebih banyak (hiperfiltrasi) untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh yang juga meningkat.
Apabila terjadi peningkatan peran fungsi ini, maka lama-kelamaan akan merusak ginjal hingga memicu penyakit ginjal dan penyakit ginjal kronik.
(miq/miq) Next Article Nggak Sarapan Bisa Picu Obesitas & Diabetes, Kok Bisa?