²©²ÊÍøÕ¾

Mengenal Penyakit Jantung Koroner dan Faktor Penyebabnya

Linda Hasibuan, ²©²ÊÍøÕ¾
06 July 2023 18:21
Ilustrasi sakit jantung akibat tersumbat pembuluh darah. (Istockphoto/wildpixel)
Foto: Ilustrasi sakit jantung akibat tersumbat pembuluh darah. (Istockphoto/wildpixel)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Penyakit ini umumnya terjadi karena pembuluh arteri koroner yang menyempit akibat adanya plak atherosklerosis yang menumpuk (kolesterol, jaringan ikat dan zat lain).

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh DarahÌýdari Heartology Denio A. Ridjab, Sp.JP (K) mengatakan bahwa bila ada gejala serangan jantung yang muncul, seringan apapun hendaknya jangan disepelekan.

Penanganan penyakit jantung koroner yang baik dapat mencegah komplikasi lebih lanjut, antara lain gangguan irama jantung atau aritmia, gagal jantung, syok kardiogenik, dan henti jantung yang dapat berujung pada kematian.

"Saat ini tersedia Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau Angioplasty untuk penanganan PJK secara cepat dan akurat, yakni tindakan intervensi untuk memulihkan aliran darah ke jantung dengan cara mengatasi sumbatan atau penyempitan pada arteri koroner," ungkap dr. Denio, Kamis (6/7/2023).

Dia menjelaskan, sumbatan arteri koroner akan diregangkan menggunakan balon kateter khusus untuk pembuluh darah koroner dan pemasangan ring/stent, yang dimasukkan melalui pembuluh darah di lengan atau pangkal paha menuju jantung tanpa proses bedah.

Lebih lanjut, ia mengatakan salah satu alat terkini yang saat ini bisa digunakan untuk membantu mendiagnosis dan mendukung tindakan PCI ataupun Angiografi Koroner adalah IVUS (IntraVaskular Ultrasound).

Pemeriksaan ini secara detail memberikan gambaran pembuluh darah jantung seperti diameter, panjang, derajat dan jenis plak atau sumbatan pada pembuluh darah tersebut dengan lebih akurat. Penggunaan IVUS saat PCI memberikan akurasi dalam pemilihan strategi intervensi sehingga pemasangan stent akan memberikan hasil yang optimal bagi pasien.

Intravascular Ultrasound (IVUS) dapat dilakukan dengan cara memasukkan tranducer ultrasound (menyerupai kamera) melalui guidewire ke dalam pembuluh darah, yang akan menampilkan gambaran secara detail di dalam pembuluh darah.

Adapun beberapa keunggulan dari teknologi IVUS yakni menunjukan keberadaan dan beratnya plak atherosklerosis (penyempitan) di dalam pembuluh darah, memberikan informasi tentang apa yang membentuk plak di dalam pembuluh darah, mendeteksi restenosis. Serta Membantu pemasangan stent lebih akurat dan mengurangi risiko penyumbatan kembali stent di arteri dan vena.

"Dengan menggunakan IVUS dokter dapat melakukan penilaian secara lebih komprehensif kondisi pembuluh darah, derajat beratnya PJK dan mengurangi kemungkinan risiko komplikasi," ungkapnya.

Ìý


(hsy/hsy) Next Article 6 Ciri Penyakit Jantung Pria yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular