
Kasus Covid Diprediksi Kembali Naik, Vaksin Booster Dikebut

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir per Jumat (5/5/2023) lalu dan beralih menjadi endemi. Namun, Amerika Serikat (AS) justru terancam mengalami peningkatan kasus dalam beberapa waktu ke depan.
Melansir dari Fortune Well, pengamat Covid-19, Jay Weiland, memprediksi bahwa sekitar 7 hingga 10 persen populasi Amerika Serikat akan terinfeksi Covid-19 selama paruh kedua 2023.
Meskipun data Biobot dan Weiland menemukan bahwa kasus Covid-19 di AS mulai menurun, ia memprediksi jumlah kasus tidak akan turun secara signifikan. Bahkan, gelombang peningkatan kasus diprediksi akan terjadi pada musim gugur dan musim dingin mendatang.
Seiring dengan WHO yang kembali menemukan tren kasus Covid-19, data dari Pusat Pengendalian dan pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan jumlah kematian di AS terus meningkat.
Bahkan, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit meningkat hampir 9 persen pada periode 27 Agustus hingga 2 September 2023. Sementara itu, jumlah kematian akibat Covid-19 naik hampir 5 persen selama periode 3-9 September 2023.
Berkaitan dengan tren mengkhawatirkan tersebut, Kepala Teknis Respons Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan bahwa vaksinasi harus kembali digencarkan untuk mencegah keparahan penyakit dan kematian.
"Vaksinasi dan penyuntikan tambahan sangat penting untuk menyelamatkan nyawa orang saat ini," ujar Pejabat WHO, dikutip Selasa (19/9/2023).
Dilaporkan, saat ini AS menyetujui penambahan dosis vaksinasi Covid-19 khusus XBB bagi seluruh masyarakat di negaranya. Berkaitan dengan hal ini, Komite Penasihat Praktik Imunisasi memberikan izin untuk penyuntikan tambahan dengan vaksin Moderna, Pfizer, dan Novavax untuk sebagian besar warga AS.
American Medical Association memprediksi, penyuntikkan dosis tambahan bagi masyarakat mampu mencegah sekitar 400 ribu kasus rawat inap dan 40 ribu kematian dalam beberapa tahun mendatang.
(hsy/hsy) Next Article Kasus Covid di Singapura Melonjak, Menkes Warning Warga RI