²©²ÊÍøÕ¾

Alasan Israel Jadi Negara Maju & Kaya Raya Meski Berkonflik

Tim Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
10 October 2023 09:07
The Palestinian village of Beit Iksa in the occupied West Bank is seen in the background as Israel's new high-speed rail line travels on its tracks in Jerusalem September 25, 2018. REUTERS/Ammar Awad
Foto: Kereta Cepat Yerusalem (REUTERS/Ammar Awad)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Israel adalah salah satu negara yang hampir tidak pernah luput dari sorotan dunia. Terbaru, Israel kembali menjadi sorotan setelah mendeklarasikan perang usai diserang oleh Kelompok Islam Palestina, Hamas, Sabtu (7/10/2023) lalu.

"Warga Israel. Kami sedang perang dan kami akan menang," ungkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikutip dari Times of Israel, Selasa (10/10/2023).

"Musuh (Hamas) akan menanggung akibat yang belum pernah mereka alami sebelumnya," lanjut Netanyahu lima jam sejak Kelompok Islam Palestina, Hamas, melakukan serangan kepada Israel.

Selain konflik tak kunjung usai dengan Palestina, negara dengan ibu kota Yerusalem ini juga memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan sejumlah negara di Timur Tengah. Biasanya negara yang berkonflik sangat mudah jatuh miskin karena ketidakstabilan politik bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi. Namun ini tak berlaku buat Israel. Faktanya, Israel masuk dalam kategori negara maju. Negara ini juga sangat maju dalam hal harapan hidup, pendidikan, pendapatan per kapita dan indikator indeks pembangunan manusia lainnya. Apa rahasianya?

Ada dua faktor yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Israel: imigrasi dan arus masuk modal.

Melansir dari BBC,Ìýmajunya industri di Israel tak lepas dari banyaknya tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi. Industri-industri yang sudah berkembang pesat di Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, bahan kimia, plastik, dan logam berat.

Negeri Yahudi tersebut terkenal dengan industri manufaktur yang paling maju sejak 1970-an. Israel tidak mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya.

Passengers look out of a window as they travel on Israel's new high-speed rail line from Ben Gurion International Airport to Jerusalem September 25, 2018. REUTERS/Amir CohenFoto: Passengers look out of a window as they travel on Israel's new high-speed rail line from Ben Gurion International Airport to Jerusalem September 25, 2018. REUTERS/Amir Cohen

Lalu, berpindahnya orang-orang dari Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) ke Israel pada 1980-an membuat pusat-pusat penelitian untuk beragam perusahaan teknologi AS, seperti Microsoft, IBM, dan Intel semakin berkembang.

Kemudian pada 1990-an, para insinyur yang berpindah dari negara-negara bekas Uni Soviet ke Israel membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil. Maka dari itu, tidak heran bila perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi semakin menjamur.

Sektor teknologi yang sebelumnya hanya menyumbang sebesar 37 persen dari produk industri langsung meningkat menjadi 58 persen pada 1985. Pada 2006, angka tersebut kembali meningkat menjadi 70 persen.

Banyaknya perusahaan besar di bidang teknologi otomatis menyumbang pemasukan besar untuk Pemerintah Israel dari sisi pajak, sumber devisa, ataupun penyerapan jumlah tenaga kerja. Pendapatan tersebut belum termasuk royalti dari paten-paten yang dibuat di perusahaan Israel.

Selain itu, Israel diketahui banyak menerima pendanaan untuk pengembangan riset dan teknologi dari negara lain, seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Prancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.

Meskipun memiliki sejarah konflik yang panjang dengan Palestina, Israel justru akrab dengan sejumlah negara Arab lainnya, salah satunya Uni Emirat Arab (UEA) melalui perjanjian perdagangan bebas dengan UEA.

Tidak hanya itu, Israel juga kerap mendapatkan dukungan dari sejumlah negara perihal perang sehingga kekuatan negara semakin bertambah. Terbaru, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan bahwa Kyiv mendukung Israel dalam memerangi Hamas yang menyerang pada akhir pekan lalu.

Selain itu, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, juga memerintahkan kapal induk bertenaga nuklir, USS Gerald R Ford, untuk ke perairan Mediterania Timur dan membantu Israel melawan serangan Hamas.


(Rindi Salsabilla/hsy) Next Article Alasan yang Bikin Israel Jadi Negara Maju Meski Berkonflik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular