²©²ÊÍøÕ¾

Fakta Ilmiah Air Galon BPA, Jangan Sampai Tertipu!

Arrijal Rachman, ²©²ÊÍøÕ¾
14 October 2023 21:15
Pedagang air galon membawa galon yang sudah diisi penuh untuk dijual ke warga apartemen di Kawasan Pluit, Jakarta, Rabu (12/6). Banyak penghuni apartemen di kawasan tersebut menggunakan air galon isi ulang untuk mandi. Mumun seorang pembantu rumah tangga mengatakan majiakannya bisa menkonsumsi air galon sehari 4-5 galon untuk mandi dan cuci piring. Harga galon isi ulang ia beli seharga Rp 3500 yang berasal dari air pam, Rp 7000 untuk galon isi ulang untuk galon asli Rp.20.000. Banyak penghuni apartmen menggunakan air galon karena air yang mereka tempati kadang bau dan kotor. (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Warga apartemen di Kawasan Pluit menggunakan air galon untuk mandi, Rabu (12/6/2019) (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Unggahan TikTok dr Richard Lee kembali membuat heboh, setelah menyebutkan kemasan merek salah satu produsen air minum di Indonesia masih menggunakan bahan Bisphenol A atau BPA.

Dalam unggahannya itu, influencer di sosial media tersebut mengungkapkan bahwa bahan yang digunakan perusahaan air minum itu bahkan telah dilarang di Eropa sebagai galon untuk pengemas air minum.

"Dan sangat mengejutkan sekali, merek terbesar di Indonesia masih menggunakan polikarbonat yang di dalamnya masih ada cemaran BPA-nya," kata dia dalam akun TikTok @drrichardlee dikutip, Sabtu (14/10/2023).

Lantas apakah air yang tercemar BPA berbahaya? Berikut ini penjelasan dari sejumlah ahli.

Apa itu BPA?

Sebelum memahami bahaya atau tidaknya cemaran BPA pada air minum, penting untuk memahami apa itu BPA.

Dilansir Mayo Clinic, BPA adalah bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat plastik polikarbonat dan resin epoksi sejak 1950 silam. Umumnya, plastik polikarbonat dan resin epoksi digunakan sebagai wadah makanan, botol minum, botol air plastik, hingga produk kebersihan.

Dalam studi yang dipublikasikan Cancer Research UK pada 2021 menemukan bahwa BPA terbukti tidak menyebabkan kanker. Sebab, kadar BPA yang terdapat di wadah atau kemasan plastik masih tergolong sangat rendah sehingga masih aman jika masuk ke dalam tubuh manusia.

Kendati begitu, dokter spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, mengatakan bahwa BPA tetap meningkatkan risiko masalah kesehatan serius karena bersifat beracun dan berbahaya bila masuk ke dalam tubuh.

"Yang jadi masalah, BPA ini bahan yang beracun dan bisa mencemari makanan yang dibungkus atau cairan yang ditampung dalam plastik BPA," ujar dr. Aru kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (2/10/2023).

"Jika kita terpapar oleh plastik BPA, ada sejumlah masalah kesehatan bisa muncul, seperti gangguan berat badan pada bayi, gangguan hormonal, kanker, sindrom ovarium polikistik, sampai kelahiran prematur," jelas dr. Aru.

Terkait hasil penelitian yang berbeda soal dampak BPA terhadap tubuh, dr. Aru menyarankan masyarakat untuk menghindari penggunaan bahan-bahan plastik, terutama yang mengandung BPA. Terlebih, sejumlah negara, seperti Prancis; Amerika Serikat; Denmark; Malaysia; dan Australia telah melarang penggunaan BPA karena berdampak buruk bagi kesehatan.

"Sebaiknya hindari penggunaan BPA. Sepanjang masih ada pendapat-pendapat yang saling bertentangan, kita ambil yang aman saja," tegas dr. Aru.

"Dan untuk itu dibutuhkan campur tangan pemerintah untuk menegakkan apakah [penggunaan BPA] boleh atau tidak berdasarkan keilmuan yang ada," lanjutnya.


(fab/fab)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular