²©²ÊÍøÕ¾

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Mendidih di Indonesia

Rindi Salsabilla, ²©²ÊÍøÕ¾
17 October 2023 13:45
Warga berjalan di sekitar Halte Tosari saat Hari Kulminasi Utama yang jatuh pada pukul 11.40 WIB di Jakarta, Senin (9/10/2023). Hari Kulminasi Utama atau fenomena Hari Tanpa Bayang merupakan posisi dimana matahari berada di posisi tertinggi. (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)
Foto: Suhu panas (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sebagian besar wilayah Indonesia masih dilanda cuaca panas yang intens. Kondisi ini diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2023.

Berdasarkan data klimatologis sepanjang 1991 hingga 2021, rata-rata suhu maksimum di sejumlah kota besar Indonesia yang secara geografis terletak di selatan ekuator mencapai nilai tertinggi pada September dan Oktober.

Menurut hasil pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum terukur selama September 2023 di beberapa wilayah mencapai kisaran antara 35,4 hingga 38 derajat Celcius pada siang hari. Lantas, apa penyebab cuaca panas terik di Indonesia?

Mengutip dari unggahan akun Instagram resmi BMKG (@infobmkg), salah satu penyebab cuaca panas terik di Indonesia adalah minimnya tingkat pertumbuhan awan, terutama pada siang hari. Selain itu, tingkat kelembapan udara di sejumlah wilayah pun tergolong rendah.

"Posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator yang berdampak ke penyinaran matahari yang relatif lebih intens ke wilayah Indonesia," tulis BMKG, dikutip Selasa (17/10/2023).

Menurut prediksi BMKG, cuaca panas dan terik di beberapa wilayah masih dapat berlangsung selama Oktober 2023. Namun, suhu udara diprediksi akan menurun pada November 2023 seiring masa peralihan musim.

"Penurunan suhu diprediksi mulai terjadi pada November seiring dengan mulainya masa peralihan atau pancaroba di beberapa wilayah," tulis BMKG.

Prakiraan cuaca Jabodetabek hari ini

Warga berjalan di sekitar Halte Tosari saat Hari Kulminasi Utama yang jatuh pada pukul 11.40 WIB di Jakarta, Senin (9/10/2023). Hari Kulminasi Utama atau fenomena Hari Tanpa Bayang merupakan posisi dimana matahari berada di posisi tertinggi. (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)Foto: (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)

Dalam unggahan terpisah, BMKG memprediksi bahwa cuaca wilayah Jabodetabek pada hari ini, Selasa (17/10/2023) secara umum cerah berawan.

Sementara itu, berdasarkan prediksi cuaca untuk Rabu (18/10/2023) sebagian besar wilayah Jabodetabek diperkirakan berawan dengan Bekasi berpotensi hujan ringan dan Bogor hujan sedang.

Namun, melalui prediksi cuaca untuk Minggu (22/10/2023), seluruh wilayah Jabodetabek diperkirakan bakal hujan ringan.


(hsy/hsy) Next Article Daftar Kota Terpanas Indonesia, Nomor 1 Tembus 38,6 Celcius

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular