²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøվ Indonesia - Korea Utara tengah menghadapi fenomena aneh yang ditandai dengan meningkatnya jumlah orang yang mengalami penipisan rambut atau kebotakan, menurut laporan para pakar Korea Selatan.

Dalam wawancara dengan Radio Free Asia (RFA), para ahli membahas bagaimana fenomena tersebut diduga disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk infeksi yang menyebabkan kerontokan rambut serta penggunaan sabun dan deterjen yang mengandung bahan kimia berbahaya. 

Choi Jeong Hoon, seorang dokter dari Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan dan kini menjabat sebagai peneliti senior di Institut Penelitian Kebijakan Publik di Universitas Korea di Seoul, menjelaskan bahwa tidak mudah bagi warga Korea Utara untuk menemukan produk kimia yang aman. 

Baca: Indonesia Pernah Punya Manusia Hobbit, Tinggal di Pulau Ini

"Warga biasa tidak merasa khawatir akan kerontokan rambut," jelasnya kepada RFA. 

Choi menambahkan bahwa biaya pengobatan rambut bagi kebanyakan warga Korea Utara dianggap terlalu mahal, dan sering kali tidak terbukti efektif.

Korea Utara sendiri punya aturan yang mengatur gaya rambut semua penduduknya. Saat pergi ke salon, warga hanya bisa memilih gaya rambut yang sudah ditentukan oleh negara. Alasan dari aturan aneh ini adalah agar warga negara itu tidak terkontaminasi dengan budaya Barat.

Ahn Kyung Soo, kepala DPRKHealth.org, sebuah blog yang membahas masalah kesehatan di Korea Utara, menulis bahwa kebanyakan orang menggunakan "obat-obatan oriental" yaitu ramuan obat yang kemungkinan memiliki efek minimal dalam mengobati kebotakan. 

Perawatan tersebut antara lain mencelupkan sikat rambut berbentuk jarum ke dalam botol kaca lalu mengoleskannya ke kulit kepala untuk merangsang pertumbuhan rambut baru. 

Pakar lain berpendapat bahwa topi militer juga dapat merusak rambut karena sirkulasi udara yang buruk sehingga menyebabkan penumpukan bakteri dan pori-pori tersumbat yang dapat menyebabkan penipisan rambut. Perlu diketahui, semua laki-laki yang berbadan sehat di Korea Utara diwajibkan untuk menjalani wajib militer selama 10 tahun.

Baca: Awas! Minuman Manis Bisa Picu Kebotakan Pada Pria

Foto: via REUTERS/KCNA North Korea's leader Kim Jong-un waves during a visit to the General Administration of Aerospace Technology, in this picture released by the Korean Central News Agency on November 24, 2023. KCNA via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. REUTERS IS UNABLE TO INDEPENDENTLY VERIFY THIS IMAGE. NO THIRD PARTY SALES. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA.

Baca: Pangeran William Jawab Pertanyaan Jumlah Uang di Rekeningnya

Faktanya, kerontokan rambut bukan hanya masalah Korea Utara. Negara tetangga mereka, Korea Selatan, juga mengalami kerontokan rambut secara tiba-tiba dan kasusnya meluas dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini bahkan menjadi masalah yang turut berperan dalam pemilihan presiden tahun lalu.

Kandidat Lee Jae-myung, yang tidak botak, mendapat dukungan dari pemilih setelah mengusulkan agar pemerintah membayar perawatan rambut rontok.

Komunitas online untuk orang-orang yang mengalami kebotakan meledak dengan dukungan terhadap Lee karena Korea Selatan hanya menanggung biaya pengobatan untuk kebotakan yang disebabkan oleh penyakit tertentu.

Laporan menyebutkan satu dari setiap lima warga Korea Selatan menderita kerontokan rambut.

(hsy/hsy) Next Article Misteri Hotel Ryugyong Korea Utara, Tak Ada Tamu Sejak Dibuka