²©²ÊÍøÕ¾

Waspada, Kemenkes Laporkan 6 Kasus Mycoplasma Pneumonia di RI

Rindi Salsabilla, ²©²ÊÍøÕ¾
06 December 2023 15:13
Pemerintah kini menganjurkan semua warga yang sehat dan sakit untuk memakai masker, terutama saat terpaksa harus keluar rumah. Hal ini sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona yang terus penyebarannya makin meluas.

Namun kenyataannya, masih ditemukan warga yang beraktivitas di luar rumah tanpa menggunakan masker. Alasan warga beragam, mulai dari masker ketinggalan di rumah, masker sulit didapat, tidak tahu aturan wajib bermasker, hingga tak sedikit yang sudah tahu aturan itu, tapi tetap tidak menggunakan masker.

Seperti yang terjadi di Pasar Pal Merah, Jakarta Barat, Rabu (26/5/2020), masih banyak masyarakat yang tidak paham tentang pentingnya menggunakan masker untuk mencegah Covid-19. Tidak sedikit pula yang mengeyel untuk tidak mengenakan masker.

Salah satu warga yang sedang berbelanja di pasar mengatakan, alasannya tidak memakai masker karena memang jarang keluar rumah. Untuk kali ini ia mengaku sedang terburu-buru jadi tidak sempat memakai masker.
Foto: Ilustrasi anak (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Rabu (6/12/2023), total jumlah kasus terkonfirmasi mycoplasma pneumonia di Indonesia adalah enam orang.



Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu, menyatakan bahwa seluruh kasus terkonfirmasi sudah sembuh setelah menjalani perawatan. Adapun, keenam kasus tersebut diidentifikasi sejak Oktober hingga November 2023.

"Setelah kami konfirmasi, memang saat ini ada enam kasus pneumonia mycoplasma yang pernah. Saya katakan 'yang pernah' karena ini sudah lama dan pernah dirawat di beberapa rumah sakit (RS)," ujar dr. Maxi dalam konferensi pers daring, Rabu (6/12/2023).

"Dari laporan rumah sakit yang menangani, mereka semua sudah sembuh," imbuhnya.

Menurut dr. Maxi, lima dari enam pasien mycoplasma pneumonia sempat dirawat di Rumah Sakit Medistra Jakarta. Adapun, dua dari lima pasien menjalani rawat inap pada 12 Oktober 2023 dan 25 Oktober 2023. Sementara itu, tiga lainnya melakukan rawat jalan pada November 2023

Kemudian, satu kasus mycoplasma pneumonia lainnya menjalani rawat inap di Rumah Sakit Jakarta Women and Children's Clinic (JWCC)

Lebih perinci, dr. Maxi mengatakan bahwa gejala awal yang dialami oleh para pasien adalah demam, hidung mengeluarkan lendir (ingus), sakit kepala, hingga batuk. Lalu, beberapa di antaranya mengeluhkan sesak napas.

"Gejala yang ada hampir semua sama dan hasil pemeriksaan laboratorium memang di Medistra sendiri diperiksa. Itu memang positif bakteri pneumonia mycoplasma," jelas dr. Maxi

"Usia paling muda tiga tahun, kasus usia paling besar 12 tahun," ungkapnya.

Kini, seluruh pasien dipastikan sudah kembali beraktivitas di sekolah. Selanjutnya, pemerintah akan melakukan penelusuran epidemiologis pada enam kasus tersebut, termasuk kontak erat karena bakteri mycoplasma pneumonia sangat mudah menular, yakni melalui droplet.

Lebih lanjut, dr. Maxi mengatakan bahwa penanganan kasus mycoplasma pneumonia tergolong mudah dan cukup ditangani dengan antibiotik. Meskipun demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat.


(miq/miq) Next Article Kemenkes Ungkap Biang Kerok Kasus Cacar Monyet Bertambah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular