²©²ÊÍøÕ¾

Singapura Bantah Tudingan Main Licik di Konser Taylor Swift

Linda Hasibuan, ²©²ÊÍøÕ¾
05 March 2024 16:50
Merchandise Taylor Swift di Sands Expo and Convention Center, Singapura. (REUTERS/Edgar Su)
Foto: Merchandise Taylor Swift di Sands Expo and Convention Center, Singapura. (REUTERS/Edgar Su)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong buka suara soal tudingan bermain licik yang membuat negaranya berhasil menggelar konser Taylor Swift secara eksklusif. Seperti diketahui, Singapura menjadi negara satu-satunya negara di Asia Tenggara yang didatangi penyanyi pop country itu dalam konser The Eras Tour.

"Agensi (kami) berhasil menegosiasikan perjanjian dengan dia (Swift) untuk datang konser di Singapura dan menjadikan Singapura satu-satunya tempat singgah turnya di Asia Tenggara," kata Lee saat konferensi pers pada pertemuan puncak regional di Melbourne seperti dikutip Reuters.

Melansir ²©²ÊÍøÕ¾ (5/4), pernyataan tersebut diutarakan setelah negara tetangga, Thailand, sempat mengeluhkan hal ini. Negara gajah putih menuding Singapura bermain licik demi memboyong Taylor Swift konser di negaranya.

Pada 16 Februari, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menuduh Singapura memberi tim Swift US$ 2 juta hingga US$ 3 juta per pertunjukan, sebagai imbalan karena tidak tampil di kota-kota regional lainnya, menurut The Bangkok Post.

Pada Senin (4/3), Edwin Tong, Menteri Kebudayaan, Komunitas dan Pemuda Singapura, menolak menjawab tudingan ini. Dia juga tidak mengungkapkan besaran subsidi yang diberikan kepada Swift. Kendati begitu, dia menyatakan jumlahnya tidak setinggi yang diperkirakan.

"Karena alasan kerahasiaan bisnis, kami tidak dapat mengungkapkan secara spesifik jumlah hibah atau ketentuan hibah tersebut," katanya.

Konser Taylor Swift bikin hubungan diplomatik terusik

Pembayaran hibah kepada promotor Swift telah menjadi duri diplomatik bagi Singapura. Hal ini juga memicu kritik dari negara-negara tetangga yang tak berhasil mendatangkan Swift.

Anggota Dewan Perwakilan Filipina Joey Salceda mengatakan strategi Singapura ini bukanlah tindakan yang dilakukan oleh negara tetangga yang baik. Dia juga menambahkan bahwa perjanjian semacam itu bertentangan dengan prinsip-prinsip ASEAN.

Menjawab sindiran itu, Singapura mengatakan, "Ini ternyata merupakan strategi yang sangat sukses. Saya tidak melihat itu sebagai tindakan yang tidak baik," paparnya.

Singapura merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang dipilih oleh Taylor Swift untuk melaksanakan konsernya. Tidak tanggung-tanggung, konser The Eras Tour di Singapura akan digelar selama 6 hari, yaitu pada tanggal 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 Maret 2024.

Diperkirakan konser tersebut menghasilkan sekitar US$ 260 juta hingga US$ 372 juta bagi perekonomian negara tersebut, dengan asumsi 70% penonton konser berasal dari luar negeri.


(hsy/hsy) Next Article Singapura Panen Cuan, Taylor Swift Bikin Untung Rp12 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular