²©²ÊÍøÕ¾

MUI Berdoa Coldplay Tidak Konser di Indonesia Lagi, Kenapa?

Rindi Salsabilla, ²©²ÊÍøÕ¾
19 March 2024 19:10
Konser Coldplay di SUGBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023) malam. (Tripa Ramadhan/detikcom)
Foto: Konser Coldplay di SUGBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023) malam. (Tripa Ramadhan/detikcom)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdoa agar band asal Inggris, Coldplay tidak lagi datang ke Indonesia untuk konser yang kedua kalinya. Hal ini disampaikan MUI kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

Harapan agar Coldplay tidak lagi berkunjung ke Indonesia itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas. Anwar mengungkapkan hal itu karena Sandi dianggap berperan atas terlaksananya konser Chris Martin Dkk di Tanah Air.

"Kita doakan Coldplay jangan datang lagi ke Indonesia. Bagaimanapun juga, Pak Sandiaga itu, kan, menteri negara Republik Indonesia," kata Anwar, dikutip dari detiktravel, Selasa (19/3/2024).

Anwar mengatakan, Coldplay diminta untuk tidak lagi menyambangi Indonesia karena Pancasila dan Undang-undang (UU) tidak memberikan celah untuk menghadirkan musisi yang bertentangan syariat agama.

Selain itu, Anwar juga mengatakan bahwa seluruh agama yang diakui Indonesia melarang praktik atau adanya kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Kedua hal tersebutlah yang mendasari ditolaknya Coldplay di Indonesia. Mendengar hal tersebut, Sandiaga hanya tersenyum.

"Sementara sila pertamanya adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Oleh karena itu, tidak boleh ada undang-undang, tindakan dan kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama," tegas Anwar.

"Sementara enam agama yang diakui oleh negeri ini tidak ada yang menolerir satupun praktik LGBT. Tapi itu peristiwa sudah selesai. Ke depan tidak ada lagi seperti itu. Insya Allah," imbuhnya.

Sebelumnya, konser "Coldplay: Music of the Spheres World Tour" di Jakarta pada November 2023 lalu sempat ditolak oleh sejumlah pihak dengan alasan menyangkut LGBT. Kelompok yang paling vokal menolak kedatangan Coldplay adalah Gerakan Nasional Anti-LGBT (Geranati LGBT).

Geranati LGBT menilai, Coldplay adalah band yang mengkampanyekan LGBT. Selain itu, massa juga sempat mengancam akan membakar panggung Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) karena dilaksanakan saat ada perang antara Israel dan Hamas di Palestina.

Meskipun mendapat penolakan, band yang terbentuk pada 1997 itu ternyata adalah salah satu pendukung Palestina, yakni sejak 2011. Bahkan, Chris Martin dkk pernah berkolaborasi dengan musisi asal Palestina pada 2017 lalu.

Selain berkolaborasi dengan musisi Palestina, Coldplay juga pernah menyerukan para penggemar untuk mendengarkan lagu "Fredoom for Palestine" melalui laman Facebook resmi. Sebagai informasi, "Freedom for Palestine" adalah lagu yang menyerukan agar tidak ada lagi pengawasan pasukan keamanan di Tepi barat serta menjunjung hak asasi dan keadilan. 

Tidak hanya itu, Chris Martin juga pernah memberikan pidato terkait solidaritas dengan Palestina saat menggelar konser di Aman, Yordania pada 2019 lalu. Pidato tersebut diucapkan saat penggemar meminta Chris menyanyikan lagu untuk Gaza.

"Saya percaya setiap manusia memiliki hak hidup di Bumi ini. Saya tidak setuju dengan penindasan dalam bentuk apapun," tegas Chris.


(rns/rns) Next Article Sandiaga Uno Buka Suara Terkait Kekacauan Konser Coldplay

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular