²©²ÊÍøÕ¾

Vaksin Covid Pakai AstraZeneca? WHO Sebut Dapat Ancam Jiwa

Zefanya Aprilia, ²©²ÊÍøÕ¾
05 May 2024 14:00
Vials of a test production are pictured at the assembly line of the manufacturing facility of pharmaceutical company AstraZeneca for biological medicines in Södertälje, south of Stockholm, Sweden on February 8, 2022. - AstraZenecas new facility in Sweden located in Södertälje was inaugurated last December and is dedicated to the production of next generation biological drugs such as Evusheld, a Covid-19 preventative monoclonal antibody treatment for immunocompromised people.  (Photo by Jonathan NACKSTRAND / AFP) (Photo by JONATHAN NACKSTRAND/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/JONATHAN NACKSTRAND

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gugatan class action yang diajukan di Inggris mengklaim, vaksin Covishield dapat menyebabkan kematian dan cedera parah, serta meminta ganti rugi hingga 100 juta poundsterling atau sekitar Rp2,01 triliun (asumsi kurs Rp20.177/poundsterling) untuk sekitar 50 korban.

Pun AstraZeneca, perusahaan yang memproduksi vaksin Covid-19 dengan merek Covishield, mengakui produknya itu dapat menyebabkan efek samping langka. Termasuk pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah.

Melansir dari The Independent, Covishield adalah merek vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Inggris-Swedia yang bekerja sama dengan Oxford University, Inggris dan diproduksi oleh Serum Institute of India.

Sejumlah penelitian selama pandemi menunjukkan bahwa Covishield memiliki efektivitas sebesar 60 hingga 80% dalam melindungi penerima vaksinnya terhadap jenis virus corona baru. Namun, beberapa penelitian menemukan bahwa Covishield dapat menyebabkan risiko pembekuan darah yang dapat berakibat fatal.

Salah satu penggugat dilaporkan menuduh vaksin tersebut sebagai penyebab cedera otak permanen yang diderita setelah pembekuan darah. Akibat cedera tersebut, penggugat mengaku tidak bisa bekerja lagi.

Meskipun AstraZeneca telah membantah klaim tersebut, pihaknya sempat mengakui, "dalam kasus yang sangat jarang dapat menyebabkan TTS atau Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia yang ditandai dengan pembekuan darah dan trombosit darah rendah pada manusia". Hal itu diungkapkan dalam salah satu dokumen pengadilan.

"Diakui bahwa vaksin AZ, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme penyebabnya tidak diketahui," kata AstraZeneca dalam dokumen pengadilan pada Februari, dikutip dari laporan The Telegraph, dikutip Minggu (5/5/2024).

Pengakuan terbaru AstraZeneca dilaporkan bertentangan dengan desakan perusahaan pada 2023 yang menyebutkan bahwa mereka "tidak akan menerima bahwa TTS disebabkan oleh vaksin pada tingkat generik".

Pernyataan WHO

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi, Covishield dapat menimbulkan efek samping yang mengancam jiwa.

"Efek samping sangat langka yang disebut Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia, melibatkan kejadian pembekuan darah yang tidak biasa dan parah terkait dengan jumlah trombosit rendah, telah dilaporkan setelah vaksinasi dengan vaksin ini," ungkap WHO.

Menurut Dewan Organisasi Ilmu Kedokteran Internasional, efek samping yang "sangat jarang" dilaporkan terjadi pada kurang dari 1 dalam 10 ribu kasus.


(mkh/mkh) Next Article Penjelasan AstraZeneca Soal Efek Samping Fatal Vaksin Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular