²©²ÊÍøÕ¾

Ahli Sebut Ayah yang Terlibat Ngasuh Anak Lebih Sehat Mentalnya

Tim Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
08 July 2024 15:30
Ilustrasi parenting
Foto: Steven Van Loy via Unsplash

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Merawat dan mendidik anak adalah kewajiban kedua orang tua. Meski begitu, seringkali pengasuhan anak seringkali dibebankan lebih berat kepada seorang ibu, sehingga peran ayah sebagai orang tua tak optimal menemani tumbuh kembang anak.

Padahal, ahli menemukan bahwa ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan anak ternyata memiliki kesehatan mental yang lebih baik. 

Elissa Strauss, penulis buku "When You Care: The Unexpected Magic of Caring for Others," menyebut pengalaman menjadi seorang ayah bisa membebaskan para pria dari maskulinitas toksik yang seolah melarang mereka merasakan emosi.

Misalnya, di kantor atau di lapangan bola, pria diharapkan untuk menyembunyikan empati dan kepekaan mereka. Jika mereka melakukannya, mereka akan dianggap feminin atau lemah.

Namun, dengan anak-anak mereka, para ayah memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi semua sisi ini tanpa khawatir dihakimi publik. Mereka bisa bersikap manis, lembut, dan penuh kasih sayang, tidak takut untuk menunjukkan kelembutan tanpa takut dihakimi. Dan hal ini ternyata baik untuk para ayah.

"Ketika kita menempatkan laki-laki dalam peran pengasuhan anak, baik mereka memilih untuk melakukannya atau dipaksa, hal itu memberi laki-laki kesempatan untuk menjangkau dan mewujudkan bagian-bagian diri mereka yang sudah ada di sana, tetapi sering kali tidak ditunjukkan ke publik," ujar Direktur Center for Boy and Men Matt Englar-Carlson, dalam buku Strauss, dilansir CNN International, dikutip Sabtu (6/7/2024).

Ambil contoh Eric Gardner, mantan komandan kompi di Angkatan Darat AS. Eric baru menyadari bahwa merawat putrinya membantu dia mengatasi trauma masa lalunya. 

Peran sebagai ayah mendorong Eric untuk melepaskan diri dari imej maskulin selama karir militernya dan belajar untuk menjadi lebih lembut dengan memperhatikan orang lain dan mencoba memahami kelemahan dan ketakutan mereka. Akhirnya, dia menyadari bahwa dia perlu menerapkan hal ini pada dirinya sendiri untuk mengatasi rasa malu karena diagnosis dengan gangguan stres pasca-trauma.

"Menghabiskan waktu bersama anak membuat saya sadar bahwa saya harus memahami diri saya sendiri," kata Gardner.


(hsy/hsy) Next Article Rahasia Anak Pintar Dimulai dari Rumah, Perhatikan Hal Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular