²©²ÊÍøÕ¾

Benarkah Jengkol Bikin Kolesterol Tinggi? Simak Faktanya

Linda Hasibuan, ²©²ÊÍøÕ¾
14 January 2025 10:35
Ilustrasi jengkol (Freepik)
Foto: Ilustrasi jengkol (Freepik)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Jengkol menjadi salah satu makanan yang digemari oleh banyak masyarakat di Indonesia. Memiliki aroma khas yang kuat, jengkol umumnya diolah menjadi lauk pendamping nasi. 

Biji jengkol mengandung vitamin C, vitamin A, serta kalsium dan fosfor. Selain itu, kacang-kacangan seperti jengkol juga menyediakan serat yang bermanfaat saluran pencernaan, tiamin untuk mengubah makanan menjadi energi, dan zat besi untuk mengembangkan protein hemoglobin.

Kendati demikian, ada anggapan tentang jengkol yang dapat meningkatkan kolesterol. Lantas, apakah anggapan ini benar?

Mengutip CNN Indonesia, dokter spesialis gizi klinis di RSIA Bandung Johanes Casay Chandrawinata memaparkan bahwa belum ada penelitian khusus yang menyatakan jengkol dapat menyebabkan kolesterol jahat meningkat.

Jengkol justru mengandung banyak serat yang hampir menyerupai serat pada sayuran. Serat itulah yang membuat seseorang kerap buang air besar setelah memakan jengkol.

"Tidak ada penelitian yang menyebut kolesterol jadi tinggi gara-gara jengkol. Justru, seratnya yang baik di buah ini," kata Johanes Casay Chandrawinata.

Menurut Johanes, anggapan bahwa jengkol dapat meningkatkan kolesterol timbul karena cara mengolahnya. Misalnya, pada semur jengkol, menu makanan tersebut dapat meningkatkan kolesterol karena santan yang digunakan sebagai bumbu utama.

Perlu diketahui, jengkol mengandung asam jengkolat yang dapat menyebabkan gangguan lambung jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

"Satu-satunya yang pasti itu bahaya pada jengkol bukan kolesterol, tapi sakit kencing gara-gara asam jengkolat," pungkasnya.


(hsy/hsy) Next Article Doyan Makan Telur Bikin Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular