²©²ÊÍøÕ¾

Ekonomi Lagi Sulit Tapi Industri Kecantikan Tetap Glowing

Linda Hasibuan, ²©²ÊÍøÕ¾
17 February 2025 16:10
Antusias panjang pengunjung di acara Jakarta X Beauty 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Antusias pengunjung di acara Jakarta X Beauty 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -  Mayoritas analis memprediksi kondisi ekonomi Indonesia tahun 2025 akan mengalami banyak tantangan dan ketidakpastian. Hal ini tentu membuat orang-orang sangat berhati-hati dalam mengeluarkan uang.

Meski demikian, di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, konsumen tidak mengurangi belanja untuk produk kecantikan dan perawatan diri. 

CEO Trans Digital Lifestyle Group, Putri Tanjung memaparkan bahwa pada Januari 2025, sektor perawatan pribadi dan kecantikan mengalami inflasi 7,27% Yeay on Year. Sektor ini mengalami inflasi yang tertinggi di antara semua industri lainnya, bahkan industri makanan dan tembakau.

Data ini menunjukkan bahwa permintaan produk kecantikan masih terjaga meskipun terjadi fluktuasi ekonomi.

"Para konsumen tetap memprioritaskan perawatan diri, tetapi kenaikan biaya dapat memengaruhi perilaku pembelian dan pilihan merek," kata Putri Tanjung, saat acara Female Daily Future of Beauty Summit 2025 di Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025).

Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukkan besarnya kontribusi industri kosmetik terhadap perekonomian Indonesia. Industri kecantikan tumbuh 10% pada tahun lalu, angka ini jauh melebihi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di level 5%.

Lebih lanjut, Putri juga memandang, besarnya pertumbuhan industri kecantikan ikut didorong oleh fenomena doom spending di kalangan Gen Z. Doom spending merujuk pada kebiasaan berbelanja impulsif tanpa berpikir panjang untuk dinikmati saat ini atau sesaat. Perilaku ini sebenarnya didorong oleh faktor keputusasaan atau frustrasi karena tidak bisa mencapai target finansialnya. 

Gen Z cenderung berbelanja untuk gaya hidup, dengan 54% menggunakan layanan Paylater untuk perjalanan dan hiburan, 42% untuk mode, dan 43% untuk gadget.


(hsy/hsy) Next Article 77% Warga Indonesia Baca Review Sebelum Beli Skincare & Make Up

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular