²©²ÊÍøÕ¾

Sebelum Wafat, Paus Fransiskus Sempat Idap Pneumonia Berat

Fergi Nadira, ²©²ÊÍøÕ¾
21 April 2025 18:10
FILE - Pope Francis meets a man wearing a Spider-Man costume, who presented him with his mask, at the end of his weekly general audience with a limited number of faithful in the San Damaso Courtyard at the Vatican, Wednesday, June 23, 2021. (AP Photo/Andrew Medichini, file)
Foto: AP/Andrew Medichini

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun, Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu Roma. Kabar duka ini diumumkan oleh Vatikan melalui pernyataan resmi, dan sekaligus mengakhiri masa kepemimpinan lebih dari satu dekade dari tokoh gereja yang dikenal dekat dengan isu-isu kemanusiaan.

Beberapa jam sebelum wafat, ia sempat tampil di hadapan publik pada Minggu Paskah untuk memberikan berkat. Ini pun menjadi sebuah momen yang mengejutkan sekaligus menguatkan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus.

Sepanjang hidupnya, Paus Fransiskus menghadapi berbagai tantangan kesehatan sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada 14 Februari 2025 karena bronkitis yang kemudian berkembang menjadi pneumonia bilateral.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)Foto: Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Faisal Rahman)

Setelah menjalani perawatan selama 38 hari, ia dipulangkan ke kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, untuk melanjutkan pemulihan. Masalah kesehatan bukan hal baru bagi pemimpin Gereja Katolik tersebut.

Paus Fransiskus pernah menjalani operasi paru-paru saat berusia 21 tahun di Argentina karena infeksi saluran pernapasan parah. Seiring bertambahnya usia, ia kerap mengalami gangguan serupa. Pada November 2023, Paus bahkan membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab akibat influenza dan radang paru-paru.

Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kronis seperti sciatica, osteoartritis, dan robekan ligamen lutut semakin membatasi mobilitasnya, hingga akhirnya ia lebih sering menggunakan kursi roda. Pada tahun 2021, ia juga menjalani operasi usus besar untuk mengatasi divertikulitis. Infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia pun kerap kambuh dan memburuk di tahun-tahun akhir hidupnya.

Meski kondisi fisik semakin menurun, Paus tetap melanjutkan tugasnya sebagai pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia. Ia dikenal aktif dalam menyuarakan pesan perdamaian, solidaritas, dan kepedulian terhadap kaum marginal, bahkan dalam kondisi fisik yang terbatas.

Paus Fransiskus, atau Jorge Mario Bergoglio, lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936. Ia merupakan Paus pertama dari benua Amerika Selatan dan ordo Serikat Yesus (Jesuit). Terpilih pada 13 Maret 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI, ia menandai era baru dalam Gereja Katolik modern.

Pengumuman wafatnya disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Kamerlengo Vatikan. "Seluruh hidupnya diabdikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita hidup dalam Injil dengan kasih universal," ujar Farrell.

Sebagai tanda duka, lonceng kematian berdentang dari Basilika Santo Petrus dan bendera Vatikan dikibarkan setengah tiang. Umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus pun menundukkan kepala dalam doa.


(hsy/hsy) Next Article Mengenal Pneumonia, Penyebab Kematian Barbie Hsu 'Sanchai'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular