
BRI Cetak Laba Bersih Rp 29,04 Triliun, Naik 10,7% di 2017
gita rossiana, վ
24 January 2018 16:22

Jakarta, վ - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berhasil mencatat laba bersih sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 29,04 triliun atau naik 10,7% dari periode tahun 2016 yang hanya sebesar Rp 26,19 triliun.
Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menjelaskan, perolehan laba tersebut berasal dari pendapatan bunga yang mencapai Rp 73 triliun pada 2017, bertumbuh 11,6% (year on year/yoy). Sementara sumber lainnya adalah pendapatan biaya dan pendapatan operasional yang bertumbuh 12,3% ke angka Rp 19,09 triliun.
Adapun pendapatan bunga tersebut berasal dari penyaluran kredit yang mencapai Rp 739,3 triliun atau bertumbuh 11,4% dibandingkan penyaluran kredit pada posisi akhir Desember 2016 yang mencapai Rp 663,4 triliun. Penyaluran kredit BRI masih didominasi oleh kredit kepada segmen UMKM yang mencapai 74,6% dari total portofolio kredit BRI. Pihaknya juga menargetkan portofolio kredit di UMKM bisa meningkat 80% dari total kredit.
“Kami komitmen untuk menyalurkan kredit di sektor UMKM karena segmen ini memiliki ketahanan terhadap berbagai turbulensi,” ujar Haru dalam acara Pemaparan Kinerja BRI 2017 di Gedung BRI, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Sementara untuk segmen lainnya, yakni kredit konsumer tercatat sebesar Rp 114,6 triliun, kredit ritel dan menengah Rp 197,8 Triliun dan kredit korporasi Rp 187,4 triliun. Bank BRI juga menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada 2017 di angka 2,2%.
Lebih lanjut untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), pada akhir Desember 2017 DPK BRI secara konsolidasi sebesar Rp 841,7 triliun atau tumbuh 11,5% yoy. Dana murah (CASA) pun masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi mencapai 59%.
Aset perseroan secara konsolidasi pun ikut terkerek naik dari Rp 1.003,6 Triliun di akhir 2016 menjadi Rp 1.126,2 Triliun di akhir 2017 atau tumbuh sebesar 12,2%.
BRI optimistis di tahun 2018 kredit mampu tumbuh sebesar 10-12% dengan fokus pada kredit UMKM. Sementara pertumbuhan DPK dan laba pada tahun ini ditarget masing-masing 10-12% dan 10-11%.
(dru/dru) Next Article BRI Targetkan Kredit Konsumer Tumbuh 12% di 2022
Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menjelaskan, perolehan laba tersebut berasal dari pendapatan bunga yang mencapai Rp 73 triliun pada 2017, bertumbuh 11,6% (year on year/yoy). Sementara sumber lainnya adalah pendapatan biaya dan pendapatan operasional yang bertumbuh 12,3% ke angka Rp 19,09 triliun.
Adapun pendapatan bunga tersebut berasal dari penyaluran kredit yang mencapai Rp 739,3 triliun atau bertumbuh 11,4% dibandingkan penyaluran kredit pada posisi akhir Desember 2016 yang mencapai Rp 663,4 triliun. Penyaluran kredit BRI masih didominasi oleh kredit kepada segmen UMKM yang mencapai 74,6% dari total portofolio kredit BRI. Pihaknya juga menargetkan portofolio kredit di UMKM bisa meningkat 80% dari total kredit.
“Kami komitmen untuk menyalurkan kredit di sektor UMKM karena segmen ini memiliki ketahanan terhadap berbagai turbulensi,” ujar Haru dalam acara Pemaparan Kinerja BRI 2017 di Gedung BRI, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Sementara untuk segmen lainnya, yakni kredit konsumer tercatat sebesar Rp 114,6 triliun, kredit ritel dan menengah Rp 197,8 Triliun dan kredit korporasi Rp 187,4 triliun. Bank BRI juga menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada 2017 di angka 2,2%.
Lebih lanjut untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), pada akhir Desember 2017 DPK BRI secara konsolidasi sebesar Rp 841,7 triliun atau tumbuh 11,5% yoy. Dana murah (CASA) pun masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi mencapai 59%.
Aset perseroan secara konsolidasi pun ikut terkerek naik dari Rp 1.003,6 Triliun di akhir 2016 menjadi Rp 1.126,2 Triliun di akhir 2017 atau tumbuh sebesar 12,2%.
BRI optimistis di tahun 2018 kredit mampu tumbuh sebesar 10-12% dengan fokus pada kredit UMKM. Sementara pertumbuhan DPK dan laba pada tahun ini ditarget masing-masing 10-12% dan 10-11%.
(dru/dru) Next Article BRI Targetkan Kredit Konsumer Tumbuh 12% di 2022
Most Popular