������վ

Jakarta, ������վ - Produsen produk-produk makan dan barang konsumsi, Unilever melaporkan laba sebesar Rp 107,87 triliun atau US$ 8,05 miliar. Tahun lalu Unilever sempat menolak tawaran akuisisi dari Kraft-Heinz, konglomerasi makanan asal Amerika Serikat.

Laba bersih perseroan tercatat meningkat 16,9%. Dimana penjualan secara tahunan tercatat naik 1,9% mejadi Rp 896,68 triliun. “Ini menunjukkan kemajuan yang telah kita buat dalam mengubah Unilevel menjadi bisnis yang lebih tangguh dan lincah. Kami telah memberikan kinerja serba bagus dengan pertumbuhan kompetitif,” kata Chief Executive Unilever Paul Polman, seperti di kutip dari AFP.

Perusahaan yang berbasis di Rotterdam, Belanda ini, mempekerjakan 169.000 karyawan di seluruh dunia. Memiliki 400 produk yang biasa digunakan oleh rumah tangga, seperti Dove, Teh Lipton, Es Krim Magnum dan lain-lain.

Penjualan Unilever ditopang oleh pertumbuhan kuat di Asia, yang meningkat 5,9%, khususnya pertumbuhan penjualan online di China. Selain itu peningkatan kuat juga terjadi di India dan Pakistan.

Sementara, pasar Amerika Utara melemah sepanjang 2017. Pada saat pasar Eropa masih belum bisa beranjak dari situasi krisis.
(hps) Next Article Harga Saham Unilever Hanya Naik 0,46%