²©²ÊÍøÕ¾

BEI: Tren Koreksi IHSG Akibat Ketidakpastian

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
23 March 2018 19:34
Sementara dari kubu China juga berusaha melawan dengan menerapkan hal yang sama terhadap produk dari Amerika Serikat.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/ Andrean Kristianto
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pasar saham domestik terus turun akibat ketidakpastian dan kebijakan proteksionisme Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berusaha mengembalikan defisit perdagangan dengan China. Kebijakan AS lalu direspons oleh China dan berusaha melawan dengan menerapkan hal yang sama.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan, faktor-faktor itulah yang menjadi pemicu koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan tak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di pasar saham di belahan dunia lainnya. Meski demikian, Tito tak memungkiribeberapa faktor dalam negeri juga memberikan dampak yang cukup besar.

"Dengan adanya 171 pilkada, pembayaran pajak dan ketidakpastian suku bunga BI juga menimbulkan uncertainty. Kalau internasional terutama karena perang proteksi Amerika dan China," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (23/).

Meski demikian, menurut dia emiten-emiten di Indonesia masih memberikan kinerja yang baik sehingga tidak ada alasan pelaku pasar meninggalkan pasar modal Indonesia. Hal ini terlihat dari kinerja keuangan dari 33 emiten dalam LQ45 yang sudah melaporkan kinerjanya.

Dari 33 perusahaan sudah menunjukkan pertumbuhan sebesar 21,28%. Nilai ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kinerja emiten SET50 Thailand yang hanya tumbuh 18,13% VN30 yang tumbuh 19,94%, STI Singapore sebesar 15,46% dan FBMKLCI Malaysia yang hanya sebesar 1,37%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date sudah menunjukkan nilai minus 2,28%. Aksi jual asing masih terus berlanjut. Hingga hari ini tercatat asing sudah mencatatkan jual bersih (net sell) mencapai Rp 20,60 triliun.
(hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular