
Pekan Depan, Cermati Data Perdagangan Sampai Bara Suriah
Hidayat Setiaji, ²©²ÊÍøÕ¾
15 April 2018 09:40

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pekan ini bisa dibilang cukup memuaskan bagi pasar keuangan Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah, sampai obligasi negara bergerak positif.Ìý
Sepanjang pekan lalu, IHSG naik 1,54% dibandingkan seminggu sebelumnya. Kapitalisasi pasar di bursa saham domestik pun tumbuh 1,59% menjadi Rp 6.979,66 triliun.Ìý
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara point-to-point menguat 0,07%. Rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang pekan lalu adalah Rp 13.757/US$, menguat 0,04% dibandingkan rata-rata seminggu sebelumnya.Ìý
Pasar obligasi juga mencatatkan kinerja yang lumayan. Imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) seri acuan tenor 10 tahun pada akhir pekan lalu berada di 6,57%. Pada awal pekan, yield instrumen tersebut masih di 6,629%.Ìý
Kemudian Indeks Obligasi Gabungan Indonesia (Indonesia Composite Bond Index) pada akhir pekan lalu berada di 245.934 poin. Menguat 0,19% dibandingkan posisi awal pekan.Ìý
Seperti pekan sebelumnya, pasar sebenarnya belum stabil pada pekan ini. Jika pada pekan lalu sentimen yang sangat dominan adalah perang dagang, maka pekan ini ancaman perang sungguhan menjadi kekhawatiran pelaku pasar.Ìý
Akhir pekan lalu, terjadi serangan senjata kimia di Suriah yang menewaskan puluhan orang. Rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dituding menjadi dalang di balik serangan ini.Ìý
AS dan sekutunya pun meradang. Ancaman ditebar kepada Presiden al-Assad dan negara-negara sekutunya yaitu Rusia dan Iran.Ìý
Presiden AS Donald Trump melalui cuitan di Twitter menantang Rusia untuk adu kekuatan. Eks taipan properti ini berkoar akan menghujamkan misil untuk meruntuhkan kekuatan militer Suriah, sebuah jawaban untuk sesumbar Rusia yang akan menjatuhkan setiap peluru yang menuju Suriah.Ìý
Inggris dan Prancis tidak mau ketinggalan. Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan pihaknya sudah memiliki bukti keterlibatan rezim al-Assad atas serangan senjata kimia.Ìý
Sedangkan Negeri Ratu Elizabeth dikabarkan sudah siap melakukan aksi militer di Suriah. Operasi militer tinggal menunggu anggukan kepala dari Perdana Menteri Theresa May.Ìý
Sentimen ancaman perang betulan ini sempat mereda kala Trump kembali mencuit bahwa belum ada rencana untuk melakukan serangan di Suriah. Namun pelaku pasar sadar bahwa isu ini belum benar-benar selesai.Ìý
Kabar positif bagi pasar keuangan domestik pun datang lagi kala lembaga pemeringkat (rating agency) Moody's menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari Baa3 ke Baa2. Dampaknya sempat terasa di pasar saham, walau tidak banyak membantu karena IHSG ternyata ditutup melemah 0,03%.Ìý
Namun bagi pasar obligasi dan rupiah, kabar ini menjadi doping yang ampuh. Akhir pekan lalu, rupiah ditutup menguat 0,14% terhadap greenback, dan harga SBN 10 tahun naik ke 97,022% dari sehari sebelumnya di 96,701%.Ìý
Pada akhirnya, sepanjang pekan lalu pasar keuangan ditutup positif baik saham, obligasi, sampai valas. Bagaimana dengan pekan depan?Ìý
Untuk pekan depan, setidaknya ada empat sentimen yang perlu dicermati pelaku pasar yaitu rilis data perdagangan internasional oleh Badan Pusat Statistik, pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia, dan perkembangan konflik di Suriah, serta musim laporan keuangan (earnings season) di Wall Street.
Sepanjang pekan lalu, IHSG naik 1,54% dibandingkan seminggu sebelumnya. Kapitalisasi pasar di bursa saham domestik pun tumbuh 1,59% menjadi Rp 6.979,66 triliun.Ìý
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara point-to-point menguat 0,07%. Rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang pekan lalu adalah Rp 13.757/US$, menguat 0,04% dibandingkan rata-rata seminggu sebelumnya.Ìý
![]() |
Kemudian Indeks Obligasi Gabungan Indonesia (Indonesia Composite Bond Index) pada akhir pekan lalu berada di 245.934 poin. Menguat 0,19% dibandingkan posisi awal pekan.Ìý
![]() |
Akhir pekan lalu, terjadi serangan senjata kimia di Suriah yang menewaskan puluhan orang. Rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dituding menjadi dalang di balik serangan ini.Ìý
AS dan sekutunya pun meradang. Ancaman ditebar kepada Presiden al-Assad dan negara-negara sekutunya yaitu Rusia dan Iran.Ìý
Presiden AS Donald Trump melalui cuitan di Twitter menantang Rusia untuk adu kekuatan. Eks taipan properti ini berkoar akan menghujamkan misil untuk meruntuhkan kekuatan militer Suriah, sebuah jawaban untuk sesumbar Rusia yang akan menjatuhkan setiap peluru yang menuju Suriah.Ìý
Inggris dan Prancis tidak mau ketinggalan. Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan pihaknya sudah memiliki bukti keterlibatan rezim al-Assad atas serangan senjata kimia.Ìý
Sedangkan Negeri Ratu Elizabeth dikabarkan sudah siap melakukan aksi militer di Suriah. Operasi militer tinggal menunggu anggukan kepala dari Perdana Menteri Theresa May.Ìý
Sentimen ancaman perang betulan ini sempat mereda kala Trump kembali mencuit bahwa belum ada rencana untuk melakukan serangan di Suriah. Namun pelaku pasar sadar bahwa isu ini belum benar-benar selesai.Ìý
Kabar positif bagi pasar keuangan domestik pun datang lagi kala lembaga pemeringkat (rating agency) Moody's menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari Baa3 ke Baa2. Dampaknya sempat terasa di pasar saham, walau tidak banyak membantu karena IHSG ternyata ditutup melemah 0,03%.Ìý
Namun bagi pasar obligasi dan rupiah, kabar ini menjadi doping yang ampuh. Akhir pekan lalu, rupiah ditutup menguat 0,14% terhadap greenback, dan harga SBN 10 tahun naik ke 97,022% dari sehari sebelumnya di 96,701%.Ìý
Pada akhirnya, sepanjang pekan lalu pasar keuangan ditutup positif baik saham, obligasi, sampai valas. Bagaimana dengan pekan depan?Ìý
Untuk pekan depan, setidaknya ada empat sentimen yang perlu dicermati pelaku pasar yaitu rilis data perdagangan internasional oleh Badan Pusat Statistik, pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia, dan perkembangan konflik di Suriah, serta musim laporan keuangan (earnings season) di Wall Street.
Next Page
Neraca Perdagangan Masih Defisit?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular