²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Nestle Kucurkan Rp 100 T demi Jual Kopi Starbucks

Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
07 May 2018 15:07
Kesepakatan dengan Starbucks mengukuhkan posisi Nestle sebagai perusahaan kopi terbesar dunia yang mencoba mempertahankan posisinya di pasar yang lekas berubah.
Foto: REUTERS/Mike Segar
Zurich, ²©²ÊÍøÕ¾ - Nestle akan membayar US$7,15 miliar atau Rp 100,1 triliun ke Starbucks agar raksasa makanan asal Swiss itu memperoleh hak untuk memasarkan produk perusahaan kopi asal Amerika Serikat (AS) di seluruh dunia, di luar gerai Starbucks.

Kesepakatan itu dilakukan Nestle dan Starbucks untuk menghidupkan kembali kerajaan kopi kedua perusahaan.


Kesepakatan yang dibuat hari Senin (7/5/2018) untuk bisnis senilai US$2 miliar itu mengukuhkan posisi Nestle sebagai perusahaan kopi terbesar dunia yang mencoba mempertahankan posisinya di tengah pasar yang lekas berubah.

Starbucks mengatakan pihaknya akan menggunakan dana itu untuk mempercepat pembelian saham kembali, dilansir dari Reuters. Kesepakatan itu juga akan menambah laba per saham (earnings per share/EPS) yang diterima investor paling lambat di tahun 2021.

Nestle memandang kesepakatan itu akan menambah pendapatan di tahun 2019 dan tidak termasuk cafe-cafe milik Starbucks.

Nestle dan Starbucks bekerjasama dalam kategori konsumen minuman yang sangat terfragmentasi. Belakangan, serentetan kesepakatan pun dilakukan di dalam kategori ini.

JAB Holdings, perusahaan investasi swasta milik keluarga miliuner Reimann asal Eropa, mendorong gelombang konsolidasi dengan serangkaian kesepakatan, termasuk Douwe Egberts, Peet's Coffee & Tea, dan Keurig Green Mountain, dalam rangka mempersempit jarak dengan Nestle.

"Aliansi kopi global ini akan membawa pengalaman Starbucks ke jutaan masyarakat di seluruh dunia melalui jangkauan dan reputasi Nestle," kata CEO Starbucks Kevin Johnson.

Kopi terkenal di kalangan milenial yang tumbuh besar dengan Starbucks dan sering kali mencari merek yang lebih kecil. Kemauan untuk membayar lebih mahal demi bijih kopi eksotik dan minuman spesial mengartikan bahwa perusahaan bisa memperoleh margin laba yang lebih kaya dibanding makanan kemasan pada umumnya.

Starbucks berencana menggunakan hasil yang diperoleh untuk mempercepat pembelian saham kembali dan kini diprediksi mengembalikan dana sekitar $20 miliar kepada para pemegang saham dalam bentuk pembelian saham kembali dan bagi hasil hingga tahun fiskal 2020.

Perusahaan itu mengatakan transaksi diprediksi akan meningkatkan EPS di akhir tahun fiskal 2021 atau lebih cepat dari itu, tanpa mengubah target keuangan jangka panjang perusahaan.


Dalam pernyataan terpisah, Nestle mengatakan pihaknya berharap bisnis ini akan berkontribusi positif ke EPS dan target pertumbuhan organik perusahaan di tahun 2019.

Nestle, yang akan menarik sekitar 500 karyawan Starbucks sebagai bagian dari kesepakatan, mengatakan program pembelian saham kembali yang sedang berjalan tidak akan berubah.
(prm) Next Article Nestle Bangun Pabrik Rp 3,3 Triliun, Ini Dia Lokasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular