
Inflasi AS di Bawah Ekspektasi, Wall Street Siap Naik Lagi
Anthony Kevin, ²©²ÊÍøÕ¾
11 May 2018 17:37

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pada perdagangan hari ini (11/5/2018,) Wall Street berpotensi melanjutkan penguatan. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan 38 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 3 dan 4 poin.
Sentimen positif bagi bursa saham AS masih datang dari rilis data inflasi yang berada di bawah ekspektasi. Kemarin (10/5/2018), inflasi AS periode April diumumkan di level 0,2% MoM, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 0,3% MoM.
Tingkat inflasi yang masih terjaga lantas menimbulkan persepsi bahwa kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini masih akan dilakukan sebanyak 3 kali, sesuai dengan rencana awal.
Kondisi geopolitik juga mendukung bursa saham dalam negeri untuk menguat. Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni mendatang dijadwalkan untuk melakukan pertemuan di Singapura.
Pertemuan kedua kepala negara ini terbilang bersejarah. Pasalnya, belum pernah sekalipun Presiden AS dan Pemimpin Korea Utara bertemu secara empat mata.
Malahan, Trump dan Kim Jong Un sempat terlibat perang kata-kata yang begitu panas pada tahun lalu. Trump sempat memanggil Kim Jong Un dengan sebutan 'Little Rocket Man', sementara Kim Jong Un memanggil mantan taipan properti tersebut dengan sebutan 'tua'.
Denuklirisasi akan menjadi fokus utama dari pertemuan ini. Jika denuklirisasi secara penuh benar dilakukan oleh Korea Utara, maka satu ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar akan menghilang.
Hubungan AS dan Korea Utara memang sedang mesra-mesranya. Kemarin, Secretary of State Mike Pompeo kembali dari Korea Utara dengan membawa 3 warga negara AS yang sebelumnya ditahan disana.
Pada hari ini, pembacaan awal untuk data indeks keyakinan konsumen periode Mei akan diumumkan. Jika data ini diumumkan di atas konsensus yang sebesar 98,5, Wall Street bisa melanjutkan penguatannya, mengingat saat ini pelaku pasar percaya bahwa kenaikan suku bunga acuan masih akan dilakukan sebanyak 3 kali.
Namun, jika datanya sangat jauh di atas konsensus, bukan tak mungkin persepsi kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali akan kembali menyeruak dan memaksa Wall Street berbalik arah.
(hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Sentimen positif bagi bursa saham AS masih datang dari rilis data inflasi yang berada di bawah ekspektasi. Kemarin (10/5/2018), inflasi AS periode April diumumkan di level 0,2% MoM, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 0,3% MoM.
Tingkat inflasi yang masih terjaga lantas menimbulkan persepsi bahwa kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini masih akan dilakukan sebanyak 3 kali, sesuai dengan rencana awal.
Pertemuan kedua kepala negara ini terbilang bersejarah. Pasalnya, belum pernah sekalipun Presiden AS dan Pemimpin Korea Utara bertemu secara empat mata.
Malahan, Trump dan Kim Jong Un sempat terlibat perang kata-kata yang begitu panas pada tahun lalu. Trump sempat memanggil Kim Jong Un dengan sebutan 'Little Rocket Man', sementara Kim Jong Un memanggil mantan taipan properti tersebut dengan sebutan 'tua'.
Denuklirisasi akan menjadi fokus utama dari pertemuan ini. Jika denuklirisasi secara penuh benar dilakukan oleh Korea Utara, maka satu ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar akan menghilang.
Hubungan AS dan Korea Utara memang sedang mesra-mesranya. Kemarin, Secretary of State Mike Pompeo kembali dari Korea Utara dengan membawa 3 warga negara AS yang sebelumnya ditahan disana.
Pada hari ini, pembacaan awal untuk data indeks keyakinan konsumen periode Mei akan diumumkan. Jika data ini diumumkan di atas konsensus yang sebesar 98,5, Wall Street bisa melanjutkan penguatannya, mengingat saat ini pelaku pasar percaya bahwa kenaikan suku bunga acuan masih akan dilakukan sebanyak 3 kali.
Namun, jika datanya sangat jauh di atas konsensus, bukan tak mungkin persepsi kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali akan kembali menyeruak dan memaksa Wall Street berbalik arah.
(hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular