²©²ÊÍøÕ¾

Tekanan Dari Italia Mereda, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat

Anthony Kevin, ²©²ÊÍøÕ¾
31 May 2018 09:11
Bursa Asia kompak menguat karena redanya krisis politik Italia.
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Nikkei dibuka menguat 0,66% ke level 22.163,4, indeks
Kospi dibuka menguat 0,82% ke level 2.428,83, indeks Strait Times dibuka menguat 0,94% ke level 3.476,46, indeks Shanghai dibuka menguat 0,67% ke level 3.061,83, dan indeks Hang Seng dibuka menguat 0,72% ke level 30.274,18.

Kabar gembira bagi bursa saham Benua Kuning hari ini datang seiring meredanya tekanan dari krisis politik di Italia. Kini, dua partai populis terbesar di italia yakni Five Star Movement dan League kembali mencoba membentuk pemerintahan yang baru. Sebelumnya, rencana mereka untuk berkoalisi gagal setelah Presiden Sergio Mattarella menolak nominasi Paolo Savona sebagai Menteri Ekonomi. Mattarella menolak nominasi Savona karena sempat mengancam akan membawa Italia keluar dari Uni Eropa.

Sempat menyuarakan keinginannya agar pemilu dadakan (snap election) diadakan secepat mungkin, kini pemimpin League Matteo Salvini justru menyuarakan optimisme atas pembentukan pemerintahan yang baru.

"Saya berharap kita bisa membentuk pemerintahan. Nanti kita lihat saja," ujar Salvini seperti dikutip Reuters.

Sikap Salvini yang berubah 180 derajat tersebut dimotori oleh aksi Presiden Mattarella yang melakukan pertemuan dengan Salvini dan pimpinan dari Five Star Movement pada hari Rabu waktu setempat (30/5/2018). Walaupun pertemuan ini tak langsung berhasil membuahkan pemerintahan yang baru, Mattarella memberikan waktu bagi kedua partai untuk mencoba mencapai kesepakatan.

Selain itu, lelang obligasi pemerintah Italia juga berlangsung lancar, mencerminkan bahwa pelaku pasar masih menaruh optimisme terhadap masa depan Negeri Pizza tersebut.

Kemarin, Italia melelang dua seri obligasi yaitu tenor 5 tahun dan 10 tahun. Hasilnya cukup memuaskan, dimana Italia berhasil meraup dana senilai 5,57 miliar euro. Angka ini berada dalam kisaran target indikatif pemerintah yaitu 3,75-6 miliar euro.

Dari AS, ADP merilis penciptaan lapangan kerja pada bulan Mei di angka 178.000, lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang sebesar 191.000. Hal ini lantas menimbulkan persepsi bahwa the Federal Reserve belum akan menaikkan suku bunga acuan sampai dengan 4 kali pada tahun ini. Bursa saham dunia pun menjadi semakin memiliki ruang untuk menguat.

"Semakin cepat kita melakukan pemungutan suara, semakin baik sebab ini adalah cara terbaik untuk keluar dari kondisi dan kebingungan ini," kata Salvini kepada wartawan.

Gaduh politik di Italia mulai mereda kala Gerakan Bintang Lima mencoba membentuk koalisi pemerintahan dengan membatalkan pencalonan Paolo Savona sebagai Menteri Ekonomi. Sebelumnya, Gerakan Bintang Lima dan Liga mencalonkan Savona tetapi ditolak oleh Presiden Mattarella sehingga menciptakan ketidakpastian dalam upaya menyusun koalisi pemerintahan.

"Saya berharap kita bisa membentuk pemerintahan. Nanti kita lihat saja," ujar Salvini, Pemimpin Lga, seperti dikutip Reuters.

kembali terbukanya kemungkinan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni mendatang di Singapura.

"Kami sedang melakukan pembicaraan yang produktif untuk mengadakan kembali pertemuan (dengan Korea Utara). Bila terwujud, maka kemungkinan masih diadakan di Singapura pada tanggal yang sama, 12 Juni, dan jika perlu diperpanjang melampaui tanggal tersebut," cuit Trump di akun Twitter @realDonaldTrump.

Sebelumnya pada hari Kamis waktu setempat (24/5/2018), Gedung Putih merilis surat resmi dari Presiden Trump yang ditujukkan bagi Kim Jong Un. Setelah memuji Kim Jong Un atas waktu, kesabaran, dan usaha yang sudah ditujukan dalam negosiasi baru-baru ini dan juga dalam perbincangan mengenai pertemuan antar kedua negara, Trump mengungkapkan bahwa saat ini bukan merupakan waktu yang tepat untuk bertemu.

"Sayangnya, berdasarkan kemarahan yang luar biasa dan permusuhan yang telah anda (Kim Jong Un) tunjukkan dalam dalam pernyataan terbaru anda, saya merasa bahwa tidak pantas untuk melakukan pertemuan yang sudah lama direncanakan pada saat ini," tulis Trump dalam suratnya.

AS pun diketahui telah mengirimkan delegasinya ke Korea Utara untuk mendiskusikan pertemuan bersejarah tersebut.

"Tim kami sudah tiiba di Korea Utara untuk mengatur pertemuan antara Kim Joung Un dan saya. Saya sungguh percaya bahwa Korea Utara punya potensi luar biasa dan akan menjadi bangsa dengan kekuatan ekonomi dan keuangan yang besar. Kim Jong Un sepakat dengan saya mengenai hal ini. Ini akan terjadi!" cuit Trump 6 jam yang lalu.

Kemudian, isu perang dagang antara AS dan China bisa dikesampingkan untuk sementara waktu. Pasalnya, pencabutan sanksi bagi raksasa teknologi asal China yakni ZTE sudah semakin nyata.

Mengutip Reuters, Presiden Trump bersedia menghapus sanksi bagi ZTE dengan sejumlah syarat. Dengan begitu, nantinya ZTE akan kembali bisa membeli komponen-komponen yang diperlukan dari perusahaan asal AS. Sebagai catatan, memang pencabutan sanksi bagi ZTE merupakan salah satu permintaan dari pihak China sebelum melakukan perbincangan lebih lanjut dalam hal perdagangan.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


(roy) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular