
Ciputra Targetkan Marketing Sales 2018 Capai Rp 7 Triliun
Tito Bosnia, ²©²ÊÍøÕ¾
04 June 2018 20:11

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menargetkan pra penjualan (marketing sales) bisnis perseroan mencapai Rp 7,7 triliun pada tahun ini. Jumlah tersebut meningkat sekitar 10% dibandingkan pra penjualan pada tahun lalu.
Sedangkan hingga kuartal I-2018, perseroan telah meraup pra penjualan sebesar Rp 1,6 triliun atau 22% dari target perseroan sepanjang 2018.
"Kami optimis ya marketing sales tumbuh sesuai target, karena saat ini kami sudah fokus pada peluncuran proyek-proyek yang sifatnya room-room kecil agar lebih menyasar end user. Kalau dahulu kami kan lebih fokus (concern) kepada investmen buyer," ujar Tulus Santoso Direktur Perseroan di Ciputra Artpreneur, Senin (4/6/2018).
Hingga saat ini, persentase harga unit penjualan dengan harga dibawah Rp 2 miliar telah mencapai 60%. Naik dibandingkan dengan pra penjualan dengan segmen serupa pada kuartal I-2018 yang mencapai 37%.
Sedangkan sisanya masih didominasi oleh pra penjualan dengan harga diatas Rp 2 miliar hingga diatas Rp 5 miliar.
"Walaupun marginnya atau jumlah hasil penjualan lebih kecil, namun kami atasin dengan volume penjualan yag lebih meningkat," tambah Tulus.
Sedangkan dengan jumlah target pra penjualan tersebut, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan pada tahun ini meningkat 20% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 6,4 triliun.
Salah satu proyek dengan pasar kelas menengah hingga menengah kebawah tersebut ialah proyek apartemen di wilayah Cawang dengan luas area 7 hektar.
"Kalau properti itu kami bisa prediksi pra penjualan dan pertumbuhan pendapatan ya. Karena sudah terencana dari proyek-proyek yang dibangun tinggal timig launching saja," tambah Tulus.
Sebelumnya pada kuartal I tahun ini, laba bersih perseroan tercatat mengalami penurunan sebesar 42,13% menjadi Rp 125,25 miliar dibandingkan dengan laba bersih di sepanjang kuartal I tahun lalu sebesar Rp 216,42 miliar.
"Penurunan tersebut karena ada perpanjangan waktu pembayaran yang numpuk hingga 2018. Jadi mungkin di kuartal III mulai kelihatan pertumbuhannya," ujar Tulus.
(roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Sedangkan hingga kuartal I-2018, perseroan telah meraup pra penjualan sebesar Rp 1,6 triliun atau 22% dari target perseroan sepanjang 2018.
Sedangkan sisanya masih didominasi oleh pra penjualan dengan harga diatas Rp 2 miliar hingga diatas Rp 5 miliar.
"Walaupun marginnya atau jumlah hasil penjualan lebih kecil, namun kami atasin dengan volume penjualan yag lebih meningkat," tambah Tulus.
Sedangkan dengan jumlah target pra penjualan tersebut, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan pada tahun ini meningkat 20% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 6,4 triliun.
Salah satu proyek dengan pasar kelas menengah hingga menengah kebawah tersebut ialah proyek apartemen di wilayah Cawang dengan luas area 7 hektar.
"Kalau properti itu kami bisa prediksi pra penjualan dan pertumbuhan pendapatan ya. Karena sudah terencana dari proyek-proyek yang dibangun tinggal timig launching saja," tambah Tulus.
Sebelumnya pada kuartal I tahun ini, laba bersih perseroan tercatat mengalami penurunan sebesar 42,13% menjadi Rp 125,25 miliar dibandingkan dengan laba bersih di sepanjang kuartal I tahun lalu sebesar Rp 216,42 miliar.
"Penurunan tersebut karena ada perpanjangan waktu pembayaran yang numpuk hingga 2018. Jadi mungkin di kuartal III mulai kelihatan pertumbuhannya," ujar Tulus.
(roy) Next Article Uji Prospek Saham Baru Anggota LQ45 & IDX30
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular