
Baru Saja Rebound, Wall Street Berpotensi Melemah Lagi
Anthony Kevin, ²©²ÊÍøÕ¾
27 June 2018 20:02

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Baru saja rebound, Wall Street kini akan melemah lagi. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 123 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 12 dan 52 poin.
Kebijakan proteksionis AS masih menjadi risiko utama bagi investor. Kalangan analis menilai pendapatan dari pabrikan mobil asal Eropa akan secara serius terdampak jika Presiden Donald Trump jadi mengenakan bea masuk baru.
"Bea masuk baru terhadap mobil asal Uni Eropa akan memiliki dampak yang sangat signifikan... AS merupakan pasar terbesar dan pasar yang memberikan marjin paling besar bagi mereka. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya laba bersih pabrikan mobil besar di Eropa sebesar 7-10% dari estimasi (untuk tahun 2019)," papar Daniel Lacalle, Kepala Ekonom di Tressis Gestion, seperti dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ International.
Sebelumnya, pabrikan motor Harley-Davidson telah mengumumkan rencananya untuk memindahkan produksi motor yang diekspor ke Uni Eropa, dari AS ke pabriknya di luar negeri. Pabrikan motor besar tersebut memproyeksikan bea masuk balasan yang diterapkan oleh Uni Eropa akan meningkatkan biaya perusahaan sebesar US$ 90-100 juta per tahunnya.
Dalam suratnya kepada regulator, perusahaan yang bermarkas di Wisconsin ini mengatakan bahwa tarif balasan yang diterapkan oleh Uni Eropa akan mengerek naik bea masuk atas motor asal AS menjadi 31%, dari yang sebelumnya 6% saja.
Kini, kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh AS sudah semakin nyata memberi dampak pada kinerja keuangan perusahaan-perusahaan.
Kemudian, rencana pembatasan investasi China di bidang teknologi oleh AS juga membuat pelaku pasar khawatir. Negeri Paman Sam memang telah lama menuduh China sebagai pihak yang sering mencuri teknologi dan kekayaan intelektual milik perusahaan-perusahaan asal AS.
Bahkan, belakangan terungkap bahwa yang menjadi target bukan hanya China, namun seluruh negara yang mencoba mencuri teknologi milik perusahaan-perusahaan AS.
Walaupun Presiden Donald Trump mencoba meredakan tensi, hal tersebut nampaknya belum cukup untuk menenangkan pelaku pasar (bursa saham utama kawasan Asia kompak melemah hari ini). Trump memberi sinyal bahwa dirinya akan mengambil langkah yang lebih halus untuk membatasi investasi China pada perusahaan AS yang memiliki teknologi yang sensitif.
Dalam administrasi pemerintahan Trump, terdapat perdebatan mengenai pendekatan yang harus digunakan guna membatasi investasi China. Menteri keuangan Steve Mnuchin menginginkan pendekatan yang lebih halus menggunakan the Committee on Foreign Investment in the U.S yang akan melakukan tinjauan mengenai akuisisi perusahaan asing terhadap perusahaan asal AS dengan dasar keamanan nasional.
Sementara itu, pihak lainnya menginginkan pendekatan yang lebih kasar yakni mendeklarasikan kondisi darurat ekonomi dan menerapkan International Emergency Economic Powers Act.
Pada hari ini pukul 19:30 WIB, pembacaan awal untuk data pertumbuhan inventaris bisnis grosir (wholesale inventories) periode Mei akan diumumkan. Pada waktu yang sama, pembacaan awal untuk data pertumbuhan pemesanan barang tahan lama periode Mei juga akan diumumkan.
Pada pukul 22:00, anggota FOMC Randal Quarles dijadwalkan berbicara mengenai regulasi sektor keuangan pada acara Utah Bankers Association Annual Convention.
(ank/ank) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Kebijakan proteksionis AS masih menjadi risiko utama bagi investor. Kalangan analis menilai pendapatan dari pabrikan mobil asal Eropa akan secara serius terdampak jika Presiden Donald Trump jadi mengenakan bea masuk baru.
"Bea masuk baru terhadap mobil asal Uni Eropa akan memiliki dampak yang sangat signifikan... AS merupakan pasar terbesar dan pasar yang memberikan marjin paling besar bagi mereka. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya laba bersih pabrikan mobil besar di Eropa sebesar 7-10% dari estimasi (untuk tahun 2019)," papar Daniel Lacalle, Kepala Ekonom di Tressis Gestion, seperti dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ International.
Dalam suratnya kepada regulator, perusahaan yang bermarkas di Wisconsin ini mengatakan bahwa tarif balasan yang diterapkan oleh Uni Eropa akan mengerek naik bea masuk atas motor asal AS menjadi 31%, dari yang sebelumnya 6% saja.
Kini, kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh AS sudah semakin nyata memberi dampak pada kinerja keuangan perusahaan-perusahaan.
Kemudian, rencana pembatasan investasi China di bidang teknologi oleh AS juga membuat pelaku pasar khawatir. Negeri Paman Sam memang telah lama menuduh China sebagai pihak yang sering mencuri teknologi dan kekayaan intelektual milik perusahaan-perusahaan asal AS.
Bahkan, belakangan terungkap bahwa yang menjadi target bukan hanya China, namun seluruh negara yang mencoba mencuri teknologi milik perusahaan-perusahaan AS.
Walaupun Presiden Donald Trump mencoba meredakan tensi, hal tersebut nampaknya belum cukup untuk menenangkan pelaku pasar (bursa saham utama kawasan Asia kompak melemah hari ini). Trump memberi sinyal bahwa dirinya akan mengambil langkah yang lebih halus untuk membatasi investasi China pada perusahaan AS yang memiliki teknologi yang sensitif.
Dalam administrasi pemerintahan Trump, terdapat perdebatan mengenai pendekatan yang harus digunakan guna membatasi investasi China. Menteri keuangan Steve Mnuchin menginginkan pendekatan yang lebih halus menggunakan the Committee on Foreign Investment in the U.S yang akan melakukan tinjauan mengenai akuisisi perusahaan asing terhadap perusahaan asal AS dengan dasar keamanan nasional.
Sementara itu, pihak lainnya menginginkan pendekatan yang lebih kasar yakni mendeklarasikan kondisi darurat ekonomi dan menerapkan International Emergency Economic Powers Act.
Pada hari ini pukul 19:30 WIB, pembacaan awal untuk data pertumbuhan inventaris bisnis grosir (wholesale inventories) periode Mei akan diumumkan. Pada waktu yang sama, pembacaan awal untuk data pertumbuhan pemesanan barang tahan lama periode Mei juga akan diumumkan.
Pada pukul 22:00, anggota FOMC Randal Quarles dijadwalkan berbicara mengenai regulasi sektor keuangan pada acara Utah Bankers Association Annual Convention.
(ank/ank) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular