
Simpanan Nasabah Kaya Berkurang, Pindah ke Mana Saja?
Donald Banjarnahor, ²©²ÊÍøÕ¾
04 July 2018 08:10

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Jumlah simpanan nasabah dengan nilai di atas Rp 2 miliar berkurang pada Mei 2018, seiring gencarnya pencairan deposito pada bulan yang sama. Meski demikian, terjadi peningkatan penempatan dana portofolio surat berharga negara, terutama oleh lembaga keuangan nonbank.
Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah rekening nasabah dengan simpanan di atas Rp 2 miliar berkurang 1.009 rekening hanya dalam satu bulan. Pada Mei 2018, jumlah rekening nasabah kaya mencapai 247.846 akun, sementara bulan sebelumnya masih 248.855 akun.
Sejalan dengan itu, jumlah nominal simpanan nasabah dengan saldo di atas Rp 2 miliar pada Mei 2018 turun Rp 31,57 triliun dari Rp 3.082,6 triliun pada April menjadi Rp 3.051,04 triliun.
Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho mengatakan penurunan dana nasabah untuk simpanan di atas Rp 2 miliar bukan disebabkan oleh penutupan rekening, tetapi karena adanya perpindahan dana ke simpanan di bawah Rp 2 miliar.
"Penyebab turunnya yang di atas Rp 2 miliar, bisa jadi karena berubah bentuk menjadi di bawah Rp 2 miliar, bisa jadi terkait persiapan Lebaran, misal korporasi (perusahaan) akan bayar THR pegawai," ujarnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (3/7/2018).
Samsu menolak anggapan adanya penarikan atau penutupan rekening dari para nasabah dengan nilai di atas Rp 2 miliar. Hal tersebut, tuturnya, dibuktikan dengan adanya peningkatan untuk simpanan di bawah Rp 2 miliar yang sebesar Rp 41 triliun.
Meski demikian, pada data LPS terlihat bahwa jumlah rekening dan nominal pada deposito, deposito on call, dan sertifikat deposito berkurang bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berbeda dengan tabungan dan giro, rekening deposito, deposito on call, dan sertifikat deposito hanya bisa ditarik dengan penutupan rekening.
Selama bulan Mei 2018 rekening deposito berkurang 6.411 akun atau 0,15%, sementara deposito on call berkurang 388 akun atau 7,09%, dan sertifikat deposito berkurang 21 akun atau 7,09%,
Secara nominal, penempatan dana di deposito berkurang Rp 53,93 triliun atau 2,28% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara di deposito on call dan sertifikat deposito berkurang masing-masing Rp 946 miliar dan Rp 681 miliar bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan pada Mei 2018 pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya di banknya mencapai dua digit. Namun, untuk dana kelolaan di on balance sheet (produk perbankan) bertumbuh single digit.
"Memang yang on balance sheet tumbuh single digit karena nasabah mulai lebih memilih produk investasi nonperbankan sebagai alternatif, seperti ORI atau reksa dana," terangnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (3/7/2018).
Sebagai informasi bahwa nasabah kaya atau dengan nasabah simpanan di atas Rp 2 miliar berdasarkan data LPS, tidak hanya individual melainkan juga perusahaan, termasuk asuransi, manajer investasi, serta dana pensiun.
Pernyataan Parwati tersebut mengonfirmasi terjadi peningkatan nominal dan porsi kepemilikan dari sejumlah perusahaan pada surat berharga negara (SBN) selama Mei 2018. Pada bulan tersebut dana pensiun menambah portofolio SBN senilai Rp 4,98 triliun menjadi Rp 216,61 triliun.
Sementara reksa dana dan asuransi menambah SBN masing-masing Rp 5,78 triliun dan 2,4 triliun. Berikutnya investor lain-lain, yang terdiri dari perusahaan sekuritas korporasi, dan yayasan meningkatkan kepemilikan SBN senilai Rp 1,76 triliun. Adapun investor individual menambah kepemilikan di SBN sebanyak Rp 670 miliar dalam satu bulan.
Gencarnya lembaga keuangan non bank menambah portofolio di SBN tidak terlepas dari aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan asuransi dan dana pensiun menempatkan dana investasi minimal masing-masing 20% dan 30% di SBN. Perpindahan portofolio ini otomatis mengurangi penempatan dana pada deposito.
Sebaliknya, selama Mei 2018 perbankan aktif melepas SBN yang dimiliki hingga berkurang Rp 88,02 triliun dalam 1 bulan. Pada Mei 2018 penempatan dana perbankan di SBN mencapai Rp 456,47 triliun semenetara pada April masih Rp 544,49 triliun.
(prm) Next Article Jumlah Rekening Nasabah Kaya di Bank Turun Sejak Januari 2018
Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), jumlah rekening nasabah dengan simpanan di atas Rp 2 miliar berkurang 1.009 rekening hanya dalam satu bulan. Pada Mei 2018, jumlah rekening nasabah kaya mencapai 247.846 akun, sementara bulan sebelumnya masih 248.855 akun.
Sejalan dengan itu, jumlah nominal simpanan nasabah dengan saldo di atas Rp 2 miliar pada Mei 2018 turun Rp 31,57 triliun dari Rp 3.082,6 triliun pada April menjadi Rp 3.051,04 triliun.
"Penyebab turunnya yang di atas Rp 2 miliar, bisa jadi karena berubah bentuk menjadi di bawah Rp 2 miliar, bisa jadi terkait persiapan Lebaran, misal korporasi (perusahaan) akan bayar THR pegawai," ujarnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (3/7/2018).
Samsu menolak anggapan adanya penarikan atau penutupan rekening dari para nasabah dengan nilai di atas Rp 2 miliar. Hal tersebut, tuturnya, dibuktikan dengan adanya peningkatan untuk simpanan di bawah Rp 2 miliar yang sebesar Rp 41 triliun.
"Jadi, bukan karena penarikan atau penutupan rekening. Kenaikan yang di bawah Rp 2 miliar lebih besar daripada penurunan yang di atas Rp 2 miliar," terang dia.
Meski demikian, pada data LPS terlihat bahwa jumlah rekening dan nominal pada deposito, deposito on call, dan sertifikat deposito berkurang bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berbeda dengan tabungan dan giro, rekening deposito, deposito on call, dan sertifikat deposito hanya bisa ditarik dengan penutupan rekening.
Selama bulan Mei 2018 rekening deposito berkurang 6.411 akun atau 0,15%, sementara deposito on call berkurang 388 akun atau 7,09%, dan sertifikat deposito berkurang 21 akun atau 7,09%,
Secara nominal, penempatan dana di deposito berkurang Rp 53,93 triliun atau 2,28% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara di deposito on call dan sertifikat deposito berkurang masing-masing Rp 946 miliar dan Rp 681 miliar bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan pada Mei 2018 pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya di banknya mencapai dua digit. Namun, untuk dana kelolaan di on balance sheet (produk perbankan) bertumbuh single digit.
"Memang yang on balance sheet tumbuh single digit karena nasabah mulai lebih memilih produk investasi nonperbankan sebagai alternatif, seperti ORI atau reksa dana," terangnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (3/7/2018).
Sebagai informasi bahwa nasabah kaya atau dengan nasabah simpanan di atas Rp 2 miliar berdasarkan data LPS, tidak hanya individual melainkan juga perusahaan, termasuk asuransi, manajer investasi, serta dana pensiun.
Pernyataan Parwati tersebut mengonfirmasi terjadi peningkatan nominal dan porsi kepemilikan dari sejumlah perusahaan pada surat berharga negara (SBN) selama Mei 2018. Pada bulan tersebut dana pensiun menambah portofolio SBN senilai Rp 4,98 triliun menjadi Rp 216,61 triliun.
Sementara reksa dana dan asuransi menambah SBN masing-masing Rp 5,78 triliun dan 2,4 triliun. Berikutnya investor lain-lain, yang terdiri dari perusahaan sekuritas korporasi, dan yayasan meningkatkan kepemilikan SBN senilai Rp 1,76 triliun. Adapun investor individual menambah kepemilikan di SBN sebanyak Rp 670 miliar dalam satu bulan.
Gencarnya lembaga keuangan non bank menambah portofolio di SBN tidak terlepas dari aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan asuransi dan dana pensiun menempatkan dana investasi minimal masing-masing 20% dan 30% di SBN. Perpindahan portofolio ini otomatis mengurangi penempatan dana pada deposito.
Sebaliknya, selama Mei 2018 perbankan aktif melepas SBN yang dimiliki hingga berkurang Rp 88,02 triliun dalam 1 bulan. Pada Mei 2018 penempatan dana perbankan di SBN mencapai Rp 456,47 triliun semenetara pada April masih Rp 544,49 triliun.
(prm) Next Article Jumlah Rekening Nasabah Kaya di Bank Turun Sejak Januari 2018
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular