²©²ÊÍøÕ¾

DP Rumah Bisa 0%, Bisnis Properti Tumbuh 10%

Tito Bosnia, ²©²ÊÍøÕ¾
12 July 2018 16:43
Penjualan tipe rumah kelas menengah dengan harga Rp 200 juta hingga Rp 500 juta semakin marak dilakukan.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/ Andrean Kristianto
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata mengatakan relaksasi loan to value (LTV) atau uang muka (DP) oleh Bank Indonesia (BI) kedepannya mampu menumbuhkan bisnis properti hingga 10% selama setahun ke depannya.

Dirinya menambahkan, relaksasi LTV tersebut dinilai mampu memberi ruang yang luas bagi pengembang untuk berkreasi dalam menentukan bisnis penjualannya kepada konsumen.

"Satu tahun kemudian optimisnya 10% setelah LTV ini berjalan. Faktor psikologis sangat berpengaruh dimana beli rumah tapi Down Payment (DP) murah," ujar Soelaeman dalam acara Mortgage Forum di Shangri-La Hotel, Kamis (12/7/18).

Sementara itu, terkait dengan respons para pengusaha, dirinya menilai para pengusaha yang juga pengembang properti menilai relaksasi LTV tentunya dapat membantu penjualan di tengah krisis penjualan properti akibat daya beli yang melemah.

Selain itu, diperkirakan penjualan tipe rumah kelas menengah dengan harga Rp 200 juta hingga Rp 500 juta semakin marak dilakukan.

"Pasokan justru lagi banyak di masa krisis seperti ini terutama yang harganya Rp 200-500 juta, kalau yang harganya di atas miliaran baru tersendat karena semakin tinggi market-nya maka semakin kecilkan (bersaing) harga yang ditawarkan," tambah Soelaeman.

Namun dirinya melihat bahwa relaksasi LTV tersebut tentunya dapat memberatkan konsumen dengan skema uang muka (down payment/DP) yang ditetapkan hingga 0%.

Hal tersebut menyusul dengan berbagai skema penangguhan uang muka yang dilakukan oleh pengembang salah satunya uang cicilan kredit yang lebih mahal.

Namun, pihaknya optimis dilihat dari kebiasaan masyarakat bahwa kesulitan dalam melakukan pembayaran cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) tersebut hanya terjadi pada lima tahun pertama paska kepemilikan rumah.

"Beratnya di 3-5 tahun pertama, ya maksimal 10 tahun pasti yang akhirnya dia akan mereduksi gaya hidupnya menjadi lebih rendah. Karena orang misalnya ga punya duit untuk DP ya udah cicilan Rp 4 juta sebulan daripada membayar DP yang besar," ungkap Soelaeman.


(roy/roy) Next Article DP Rumah Bisa 0%, BI: Kemampuan Bayar Tagihan Masih Tinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular