²©²ÊÍøÕ¾

Yuan Cenderung Melemah terhadap Rupiah, Gejolak Meninggi

Alfado Agustio, ²©²ÊÍøÕ¾
25 July 2018 09:02
Yuan Cenderung Melemah terhadap Rupiah, Gejolak Meninggi
Foto: Reuters
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Ìý-ÌýChina merupakan negara mitra dagang penting bagi Indonesia. Sepanjang tahun 2017, nilai perdagangan dari sisi non-migas antarkeduanya mencapai US$56,83 miliar, tertinggi dibandingkan negara-negara lain.

Tingginya intensitas dagang antar keduanya menjadikan nilai tukar rupiah terhadap yuan menjadi penting diperhatikan karena banyak pengusaha yang menggunakannya ketika berdagang, dengan mitranya dari Negeri Tirai Bambu. Ìý

Tidak hanya alasan perdagangan, kebutuhan penukaran uang kedua negara juga meliputi pendidikan, perjalanan wisata, hingga investasi sehinggaÌýpergerakanÌýkurs rupiah terhadap yuan menjadi relevan diperhatikan oleh kalangan luas di masyarakat.Ìý

Sejak awal hingga pertengahan tahun ini, kurs rupiah sudah melemah hingga 2,45% ke Rp 2.135,84 per yuan. Bahkan, rupiah sempat menyentuh posisi terlemah sepanjang sejarah pada pertengahan Mei yaitu di posisi Rp 2.222,71.Ìý

Kondisi rupiah yang cenderung melemah terkadang tidak hanya disebabkan penguatan yuan, tetapi juga tindakan China yang sengaja melemahkan mata uangnya. Ini memengaruhi mata uang negara-negaraÌýemerging market,Ìýtermasuk rupiah.Ìý

Intervensi ini disinyalir untuk mendukung kinerja ekspor mereka agar tetap kompetitif, dan menjadi pemicu perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).


Lantas bagaimana kira-kira pergerakan rupiah terhadap yuan? Apakah ke depannya rupiah cenderung menguat atau melemah? Berikut dua faktor yang perlu diperhitungkan.
Saat ini tensi global tidak hanya dari perdagangan, tetapi mulai meluas ke mata uang. Adalah Presiden AS Donald Trump yang mencetuskan pernyataan tersebut.ÌýÌý

Melalui cuitan di Twitter, Trump menuduh beberapa negara memanipulasi kurs untuk menguntungkan perdagangan. Sementara dolar AS seakan menguat sendirian sehingga ekspor AS menjadi kurang kompetitif.

"China, Uni Eropa, dan lainnya telah memanipulasi mata uang mereka dan suku bunga ditekan serendah mungkin. Sementara AS menaikkan suku bunga dan dolar AS semakin kuat, menyebabkan kita tidak kompetitif. Seperti biasa, bukan sebuah kesetaraan (level playing field)," cuit Trump.

China bereaksi dengan menolak tuduhan tersebut. Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan bahwa nilai tukar yuan murni dibentuk oleh penawaran dan permintaan (supply and demand) di pasar uang.

"China tidak punya niat untuk menggunakan pelemahan mata uang untuk mendorong ekspor. Kami berharap AS tetap tenang dan rasional," ujar Geng, mengutip Reuters.

Kementerian Keuangan AS dijadwalkan mengeluarkan daftar tahunan mengenai manipulator kurs pada 15 Oktober mendatang. Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyebutkanÌýpelemahan yuan China akan menjadi salah satu yang mendapat kajian mendalam. Ìý

Cuitan trump tidak lah sepenuhnya salah. Dalam beberapa kesempatan, bank sentral China, People's Bank of China (PBoC) sengaja melemahkan mata uangnya, khususnya kurs tengahnya. Ìý

Lalu bagaimana dampaknya terhadap rupiah? Menurut catatan tim Riset ²©²ÊÍøÕ¾Ìýterhadap situasi perdaganganÌýbeberapa hari terakhir, pelemahan yuan akibat intervensi secara historis membat rupiah cenderung menguat.Ìý

Namun ini tergantung pada sikap politik PBoC dalam menghadapi Si Raja Nekad Trump. Jika nyali PBoC menciut dan ingin meredakan tensi politik, mereka akan melakukan hal sebaliknya yakni menguatkan kurs tengah mata uangnya yang bisa berujung pada pelemahan rupiah. Akibat perang dagang, ekonomi China cenderung melambat. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2018 hanya tumbuh 6,7% atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yaitu 6,8%. Hal ini menyusul penurunan kinerja sektor industri di negara tersebut.Ìý

Data kantor statistik China per Juni menunjukkan tingkat produktivitas industri di Negeri Tirai Bambu hanya tumbuh 6% secara tahunan (year-on-year/YoY). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu tumbuh 6,8%.


Sektor industri cukup penting mendukung perkembangan PDB. Data World Bank tahun 2017 menunjukkan kontribusi sektor industri terhadap PDB mencapai 40%. Oleh sebab itu, ketika tingkat produktivitas sektor industri turun, PDB pun ikut turun.Ìý

Kondisi ini menciptakan pesimisme investor terhadap ekonomi China dan memengaruhi aliran modal asing ke negara tersebut. Per Juni 2018, dana langsung asing (foreign direct investment /FDI) hanya tumbuh 1,1%.Ìý

Di atas kertas, situasi ini bisa membuat yuan cenderung melemah ke depannya, termasuk terhadap rupiah. Namun, perlu diperhatikan bahwa perlambatan di China juga bisa menekan Indonesia karena Negeri Panda tersebut merupakan salah satu mitra dagang utama nasional.

Dinamika dan tegangan antara kedua faktor tersebutÌýakan membuat rupiah dan yuan bergerak cenderung volatil satu sama lain, bergantung pada persepsi investor mengenai sejauh mana pelambatan itu akan memukul perekonomian nasional.Ìý


TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular