²©²ÊÍøÕ¾

Kinerja Kuartal II Tertekan Saham AALI Masih Naik, Kenapa?

Irvin Avriano A., ²©²ÊÍøÕ¾
26 July 2018 18:56
Hasilnya, jika disetahunkan tampak kurang menggembirkan, tetapi secara kuartalan terjadi perbaikan dibandingkan kuartal I 2018.
Foto: REUTERS/Samsul Said
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) baru mengumumkan kinerja kuartal II-2018 dan semester I-2018. Hasilnya, jika disetahunkan tampak kurang menggembirkan, tetapi secara kuartalan terjadi perbaikan dibandingkan kuartal I 2018.
Laba bersih kuartal II-2018 saja (total semester I-2018 dikurangi kuartal I-2018) dibukukan Rp 428 miliar yang berasal dari pendapatannya yang solid Rp 4,6 triliun.

Frederick Daniel Tanggela, analis PT Indo Premier Sekuritas, menilai laba bersih tersebut lebih baik daripada prediksi pasar.

Kinerja itu dapat dibukukan perseroan meskipun harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia sedang turun 13,5% YoY pada kuartal II-2018, sehingga kinerja perseroan lebih ditopang oleh kenaikan produksi sebesar 14% pada semester I-2018.


Kinerja perseroan juga mampu membuat pendapatan perseroan naik 5,6% pada medio paruh pertama 2018.

Andy Wibowo Gunawan, analis PT Mirae Asset Sekuritas, menilai pada periode yang sama harga CPO global ditransaksikan pada MYR 2.378,1/ton (-4,2% QoQ).

Dia menilai tren harga CPO global akan melunak pada paruh kedua tahun ini karena produksi sawit akan naik.

"Lebih jauh, kami menilai pelaku pasar biodiesel masih optimis dengan masih berhati-hati terhadap keberlanjutan harga minyak mentah Brent saat ini. Kami juga juga menilai kapasitas produksi biodiesel tidak akan naik dalam waktu dekat."

Re-Planting
Frederick menyampaikan dalam beberapa tahun ke depan, produktivitas AALI akan turun karena akan dilakukan penanaman kembali (re-planting) di area seluas 1.156 hektare pada periode itu yang akan menggerus area sawit yang sudah dewasa berkurang. Re-planting merupakan komitmen AALI dalam mengalokasikan sebesar 40% dari total belanja modalnya.

Menurutnya, pertumbuhan produksi perseroan naik dalam jangka panjang karena yield yang lebih tinggi dari bibit baru.

Frederick juga mengapresiasi inisiatif AALI untuk masuk ke bisnis peternakan sapi, yang sudah memiliki 7.500 sapi di pusat pembibitan dan 2.500 sapi di pusat penggemukan. Sapi itu akan diberi pakan dari konsentrat makanan ternak dan tanaman kecil di bawah pohon sawit.

Setelah mengembangkan peternakan di Kalimantan, AALI juga berniat mengembangkan peternakan ke daerah lain.

Terkait dengan tren harga CPO ke depannya, Frederick baru menurunkan asumsi harga CPO untuk sepanjang 2018-2019 menjadi MYR 2.550-MYR 2.550 (dari sebelumnya MYR 2.700).

Karena faktor tren harga CPO dan nilai tukar rupiah yang melemah, dia menurunkan target harga (TP) AALI menjadi Rp 16.000 dari sebelumnya Rp 18.500. Di sisi lain, Andy masih menyematkan TP Rp 12.500 untuk AALI.

Setelah laporan keuangan dipublikasikan di koran hari ini, saham AALI mendapat apresiasi dari investor, yang tercermin dari kenaikan 100 poin (0,92%) menjadi Rp 10.925 pada pantauan terakhir 16.00.
(hps) Next Article CPO Sedang Jatuh, AALI Siapkan Standby Loan Rp 1,4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular