²©²ÊÍøÕ¾

Terbitkan KIK-EBA, Garuda Refinancing Utang Jatuh Tempo

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
27 July 2018 12:48
Pembayaran utang-utang ditujukan untuk mengurangi beban perusahaan untuk jangka pendek dan menggantikannya dengan utang jangka panjang.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan menggunakan dana hasil penerbitan instrumen utang Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA) untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang-utangnya yang jatuh tempo di tahun ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengatakan pembayaran utang-utang ini ditujukan untuk mengurangi beban perusahaan untuk jangka pendek dan menggantikannya dengan utang jangka panjang.

"Untuk reprofiling kewajiban yang kita miliki, jadi kemarin 3 Juli ada Rp 2 triliun obligasi jatuh tempo dan ada beberapa kewajiban kepada bank yang harus dibayarkan untuk kurangi yang utang jangka pendek dan menggantikan dengan jangka panjang," kata Pahala di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/7).

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, nilai KIK-EBA yang diterbitkan Garuda mencapai Rp 1,8 triliun.

Sebelumnya dikabarkan bahwa perusahaan akan menerbitkan instrumen ini senilai maksimal Rp 4 triliun. Perusahaan akan menjadikan pendapatan tiket rute penerbangan Jeddah dan Madinah sebagai aset dasar (underlying).

Investor akan menerima tawaran kupon bunga 8,75%-9% per tahun dengan pembayaran kupon per tahun dan panjang tenor selama lima tahun. Efek ini mengantongi peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Hingga akhir Maret 2018 lalu, total utang perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu dekat bernilai sebesar US$ 1,01 miliar (Rp 14 triliun, asumsi rupiah Rp 14.000/dolar). Sedang total utang obligasi yang jatuh tempo sebesar US$ 147,32 juta (Rp 2,06 triliun).
(hps) Next Article Sah! Garuda Catatkan KIK-EBA di Bursa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular