²©²ÊÍøÕ¾

Investor Asing Masuk, Obligasi Pemerintah Naik Tipis Lagi

Irvin Avriano A., ²©²ÊÍøÕ¾
30 July 2018 17:51
Kembali masuknya aliran dana asing seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah ketika perang dagang yang dikobarkan Amerika Serikat (AS) mereda.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga obligasi pemerintah ditutup meguat tipis pada perdagangan hari ini, seiring dengan mulai kembali masuknya investor asing ke pasar obligasi.

Kembali masuknya aliran dana asing seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah ketika perang dagang yang dikobarkan Amerika Serikat (AS) mereda.

Merujuk data Reuters, penguatan harga terjadi di seluruh seri surat berharga negara (SBN) acuan dan menekan tingkat imbal hasil (yield) keempat seri tersebut. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder.

Seri acuan 20 tahun mengalami penurunan yield 2 basis poin (bps) dan seri acuan 10 tahun mengalami penurunan yield 1 bps menjadi 7,72%. Yield dua seri acuan lain tertekan juga tetapi pergerakannya di bawah 1 bps. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

FR0065 yang bertenor 15 tahun mengalami penurunan yield 0,8 bps menjadi 8,12% d an FR0063 bertenor 5 tahun mengalami penurunan yield 0,7 bps menjadi 7,64%.

Penguatan terjadi beberapa hari terakhir sejak pekan lalu, tetapi masih terbatas, yang mengindikasikan mulai masuknya investor asing tetapi dengan aliran dana yang jumlahnya tidak besar.

Investor asing ditengarai sudah mulai kembali masuk ke pasar obligasi (bond) pemerintah sejak Juli, tetapi mereka tidak agresif dan cenderung membeli obligasi tenor pendek yaitu yang bertenor di bawah 10 tahun.

Penguatan harga dalam jumlah terbatas sudah terjadi hampir setiap hari sejak 20 Juli di hampir seluruh seri acuan.

Besok pemerintah akan melelang tiga seri bond pemerintah acuan, bersama dengan dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) dengan target Rp 10 triliun-Rp 20 triliun. SPN merupakan SBN tenor di bawah 1 tahun.

Lelang obligasi konvensional besok akan menjadi yang pertama setelah reaktivasi lelang sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada Senin pekan lalu. Permintaan investor dalam lelang dapat mencapai Rp 20 triliun, jumlah maksimal penerbitan mengingat isu perang dagang yang mulai mereda.

Pekan ini, tepatnya Kamis dini hari waktu Indonesia, The Federal Reserve (The Fed akan menggelar rapat bulanan untuk menentukan suku bunga acuan.

Pasar masih memperkirakan The Fed menahan suku bunga acuan di 1,75%-2% dengan probabilitas 97% menurut CME Fedwatch.

Hari ini, rupiah ditutup menguat 10 poin (0,07%) menjadi Rp 14.405 untuk setiap dolar AS. Penguatan itu bersamaan dengan naiknya bursa ekuitas dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 38 poin (0,65%) ke atas level psikologis 6.000, tepatnya di 6.027.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(hps/hps) Next Article Rupiah Menguat, Pasar Obligasi Pemerintah Reli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular