
Pasar Smartphone Lesu Tapi Apple Tetap Untung Besar
Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
01 August 2018 11:41

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Apple mencatatkan laporan keuangan yang kuat untuk kuartal ketiga tahun fiskalnya pada hari Selasa (31/7/2018).
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu membukukan laba per saham (EPS) US$2,34 (Rp 33.777), lebih tinggi dari US$2,18 menurut perhitungan konsensus Thomson Reuters. Pendapatan perusahaan mencapai US$53,3 miliar, melampaui US$52,34 miliar yang diestimasi konsensus Thomson Reuters.
Namun, penjualan iPhone tercatat 41,3 juta unit, lebih rendah dibandingkan 41,79 juta unit yang diperkirakan StreetAccount.
Laporan kuartalan itu muncul setelah saham-saham raksasa teknologi di pasar bergerak di zona merah. Harga saham Facebook dan Twitter, raksasa Silicon Valley, masing-masing turun 20% karena laporan keuangan yang mengecewakan pekan lalu.
Harga saham Apple naik 4% dalam perdagangan yang diperpanjang setelah laporan keuangan perusahaan sejalan dengan proyeksi para analis tentang kuatnya kuartal yang berakhir tanggal 30 Juni. EPS tumbuh 40% secara tahunan (year-on-year/yoy), sementara pendapatan tumbuh 17% yoy.
Banyak yang menggantungkan harapan tinggi terhadap ponsel andalan Apple dan harga rata-rata penjualan (average selling price/ASP) yang naik.
Sebanyak 41,3 juta unit iPhone yang dikirimkan selama kuartal ketiga sebenarnya stagnan secara tahunan, tetapi ASP sebesar US$724 adalah kenaikan yang signifikan. Kenaikan tersebut kemungkinan disebabkan oleh mahalnya harga iPhone X, yang dijual mulai dari harga US$999.
CEO Apple Tim Cook mengatakan kepada ²©²ÊÍøÕ¾ International bahwa perusahaan sangat senang dengan capaian perusahaan, merujuk pada ASP dan permintaan iPhone.
Apple juga mencatatkan pertumbuhan di produk-produk lain, seperti pertumbuhan lebih dari 60% di produk-produk wearable, termasuk Apple Watch, AirPods, dan headphone Beats. Total kategori "Produk Lainnya" di perusahaan itu, termasuk HomePod, pendapatannya melonjak 37% dengan total $3,74 miliar.
Sebelumnya, para analis memproyeksi pendapatan Apple mencapai US$3,67 miliar di segmen tersebut selama kuartal ketiga.
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu membukukan laba per saham (EPS) US$2,34 (Rp 33.777), lebih tinggi dari US$2,18 menurut perhitungan konsensus Thomson Reuters. Pendapatan perusahaan mencapai US$53,3 miliar, melampaui US$52,34 miliar yang diestimasi konsensus Thomson Reuters.
Namun, penjualan iPhone tercatat 41,3 juta unit, lebih rendah dibandingkan 41,79 juta unit yang diperkirakan StreetAccount.
Harga saham Apple naik 4% dalam perdagangan yang diperpanjang setelah laporan keuangan perusahaan sejalan dengan proyeksi para analis tentang kuatnya kuartal yang berakhir tanggal 30 Juni. EPS tumbuh 40% secara tahunan (year-on-year/yoy), sementara pendapatan tumbuh 17% yoy.
Banyak yang menggantungkan harapan tinggi terhadap ponsel andalan Apple dan harga rata-rata penjualan (average selling price/ASP) yang naik.
Sebanyak 41,3 juta unit iPhone yang dikirimkan selama kuartal ketiga sebenarnya stagnan secara tahunan, tetapi ASP sebesar US$724 adalah kenaikan yang signifikan. Kenaikan tersebut kemungkinan disebabkan oleh mahalnya harga iPhone X, yang dijual mulai dari harga US$999.
CEO Apple Tim Cook mengatakan kepada ²©²ÊÍøÕ¾ International bahwa perusahaan sangat senang dengan capaian perusahaan, merujuk pada ASP dan permintaan iPhone.
Apple juga mencatatkan pertumbuhan di produk-produk lain, seperti pertumbuhan lebih dari 60% di produk-produk wearable, termasuk Apple Watch, AirPods, dan headphone Beats. Total kategori "Produk Lainnya" di perusahaan itu, termasuk HomePod, pendapatannya melonjak 37% dengan total $3,74 miliar.
Sebelumnya, para analis memproyeksi pendapatan Apple mencapai US$3,67 miliar di segmen tersebut selama kuartal ketiga.
Next Page
Kartu penyelamat Apple
Pages
Most Popular