²©²ÊÍøÕ¾

Tak Hanya Panas Bumi, Anak Usaha Barito Jajaki PLTA dan PLTB

Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
13 September 2018 17:06
Barito melalui anak usahanya Star Energy fokus untuk memulai bisnis di sektor energi.
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/ Andrean Kristianto
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melalui anak usahanya Star Energy tengah melakukan eksplorasi di dua sumber energi panas bumi yang berlokasi di wilayah Sumatera dan Maluku Utara.

Presiden Direktur Barito Pasific Agus Salim Pangestu mengatakan proses ini merupakan salah satu langkah perusahaan untuk mencapai target 1.200 megawatt energi terbarukan dalam lima tahun mendatang.

"Kita ekspansinya organik. Karena sekarang gabungan timnya Star dengan Chevron sekarang berjumlah 800 orang dan spesifik engineer untuk geothermal," kata Agus di Wisma Barito Pacific, Jakarta, Kamis (13/9).

Perusahaan tengah melakukan proses eksplorasi untuk dua sumber tenaga panas bumi, yang berlokasi di Gunung Hamiding, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dan di Suoh Sekincau Selatan, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Agus menyebutkan tidak tertutup kemungkinan Star Energy juga menggarap pembangkit listrik di luar geothermal seperti Pembangkit Listrik Ternaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Selain itu, perseroan juga membuka peluang bagi anak usaha bisa mengembangkan pembangkit listrik di negara-negara di kawasan regional Asia Tenggara.

"Kalau surya atau angin itu kita lihat dan di regional juga, karena di sini di Indonesia yang paling pantas adalah geothermal tapi kalau di region itu seperti Filipina, Vietnam dan Thailand itu surya atau angin. Tapi tidak berarti kalau ada di Indonesia saya tidak mau tapi ya resurcesnya tidak banyak," jelas dia.

Adapun perusahaan menargetkan anak usaha yang baru diakuisisinya yag ergerak di bidang pengembangan pembangkit listrik ramah lingkungan bisa memiliki total produksi listrik mencapai 1.200 megawatt dalam lima tahun ke depan.

Saat ini perusahaan memiliki total kapasitas listrik total sebesar 875 megawatt dari tiga pembangkit listrik tenaga geothermal. Terdiri dari 377 megawatt di Salak, 271 megawatt di Darajat yang sebelumnya merupakan milik Chevron dan 227 megawat di Wayang Windu.
(hps) Next Article Update: Barito Pacific Bagi Dividen Rp 22-Rp 25/saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular