
Pusat Data Amazon dan Apple Disusupi "Mata-mata" China
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
04 October 2018 20:45

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pusat data Amazon Web Services dan Apple diperkirakan sudah disusupi diawasi pemerintah China melalui microchip kecil yang dimasukkan selama proses perakitan peralatan, berdasarkan berita yang dilansir dari Bloomberg BusinessWeek pada hari Kamis (4/10/2018). Pernyataan dalam laporan tersebut dibantah tegas oleh raksasa teknologi.
Chip, menurut Bloomberg, menjadi subjek dari penyelidikan rahasia pemerintah AS yang dimulai pada tahun 2015, digunakan untuk mengumpulkan kekayaan intelektual dan rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Amerika dan mungkin telah digunakan perusahaan server China yang disebut Super Micro. Perusahaan ini yang merakit mesin yang digunakan di beberapa pusat.
Apple, AWS, dan Super Micro membantah laporan itu. Apple mengatakan tidak menemukan chip seperti yang ditegaskan oleh BusinessWeek, yang mengutip sumber-sumber pemerintah dan perusahaan anonim. Super Micro membantah bahwa mereka memperkenalkan chip selama pembuatan.
Saat diminta komentarnya oleh ²©²ÊÍøÕ¾, Apple menyampaikan penolakan yang sudah diberitakan oleh Bloomberg.
Apple telah mengeluarkan bantahan keras dari laporan itu, menyatakan: "Kami sangat kecewa bahwa dalam hubungan mereka dengan kami, para wartawan Bloomberg belum terbuka untuk kemungkinan bahwa mereka atau sumber mereka mungkin salah atau salah informasi.
Tebakan terbaik kami adalah bahwa mereka membingungkan cerita mereka dengan insiden 2016 yang dilaporkan sebelumnya di mana kami menemukan driver yang terinfeksi pada satu server Super Micro di salah satu lab kami. Kejadian satu kali itu ditentukan sebagai kecelakaan dan bukan serangan yang ditargetkan terhadap Apple."
AWS juga membantah laporan itu, mengatakan kepada Bloomberg: "Kami tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim chip jahat atau modifikasi perangkat keras."
AWS tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar oleh ²©²ÊÍøÕ¾.
Pernyataan dari kementerian luar negeri China mengatakan "China adalah pembela cybersecurity yang tegas."
Menurut Bloomberg, masalah itu ditemukan pada tahun 2015 dan dikonfirmasi oleh penyelidik keamanan independen yang disewa oleh penyedia cloud. Server Super Micro telah dihapus oleh Apple tahun itu, menurut laporan itu, yang juga menegaskan hubungan dengan Super Micro diputus pada tahun 2016.
Investigasi lanjutan yang melibatkan beberapa instansi pemerintah juga dilakukan. Apple dan AWS menyangkal gerakan yang melibatkan Super Micro ini terkait dengan kekhawatiran chip. Tidak ada data konsumen yang dicuri sebagai bagian dari dugaan kampanye, menurut laporan itu.
China telah lama dicurigai, tetapi jarang secara langsung terlibat, dalam kampanye mata-mata secara massal berdasarkan perangkat keras yang dibuat di sana. Mayoritas komponen elektronik yang digunakan dalam teknologi AS diproduksi di China.
Perusahaan-perusahaan termasuk produsen komponen Huawei dan ZTE, serta pembuat kamera pengawasan Hikvision, semuanya dicurigai dan diawasi oleh pemerintah AS tahun lalu.
Pencurian kekayaan intelektual adalah salah satu argumen inti untuk pembatasan perdagangan yang ketat di China oleh pemerintah Trump, melansir ²©²ÊÍøÕ¾ International.
(hps) Next Article Lesunya Penjualan iPhone Jadi Sinyal Buruk Ekonomi Global
Chip, menurut Bloomberg, menjadi subjek dari penyelidikan rahasia pemerintah AS yang dimulai pada tahun 2015, digunakan untuk mengumpulkan kekayaan intelektual dan rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan Amerika dan mungkin telah digunakan perusahaan server China yang disebut Super Micro. Perusahaan ini yang merakit mesin yang digunakan di beberapa pusat.
Apple, AWS, dan Super Micro membantah laporan itu. Apple mengatakan tidak menemukan chip seperti yang ditegaskan oleh BusinessWeek, yang mengutip sumber-sumber pemerintah dan perusahaan anonim. Super Micro membantah bahwa mereka memperkenalkan chip selama pembuatan.
Apple telah mengeluarkan bantahan keras dari laporan itu, menyatakan: "Kami sangat kecewa bahwa dalam hubungan mereka dengan kami, para wartawan Bloomberg belum terbuka untuk kemungkinan bahwa mereka atau sumber mereka mungkin salah atau salah informasi.
Tebakan terbaik kami adalah bahwa mereka membingungkan cerita mereka dengan insiden 2016 yang dilaporkan sebelumnya di mana kami menemukan driver yang terinfeksi pada satu server Super Micro di salah satu lab kami. Kejadian satu kali itu ditentukan sebagai kecelakaan dan bukan serangan yang ditargetkan terhadap Apple."
AWS juga membantah laporan itu, mengatakan kepada Bloomberg: "Kami tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim chip jahat atau modifikasi perangkat keras."
AWS tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar oleh ²©²ÊÍøÕ¾.
Pernyataan dari kementerian luar negeri China mengatakan "China adalah pembela cybersecurity yang tegas."
Menurut Bloomberg, masalah itu ditemukan pada tahun 2015 dan dikonfirmasi oleh penyelidik keamanan independen yang disewa oleh penyedia cloud. Server Super Micro telah dihapus oleh Apple tahun itu, menurut laporan itu, yang juga menegaskan hubungan dengan Super Micro diputus pada tahun 2016.
Investigasi lanjutan yang melibatkan beberapa instansi pemerintah juga dilakukan. Apple dan AWS menyangkal gerakan yang melibatkan Super Micro ini terkait dengan kekhawatiran chip. Tidak ada data konsumen yang dicuri sebagai bagian dari dugaan kampanye, menurut laporan itu.
China telah lama dicurigai, tetapi jarang secara langsung terlibat, dalam kampanye mata-mata secara massal berdasarkan perangkat keras yang dibuat di sana. Mayoritas komponen elektronik yang digunakan dalam teknologi AS diproduksi di China.
Perusahaan-perusahaan termasuk produsen komponen Huawei dan ZTE, serta pembuat kamera pengawasan Hikvision, semuanya dicurigai dan diawasi oleh pemerintah AS tahun lalu.
Pencurian kekayaan intelektual adalah salah satu argumen inti untuk pembatasan perdagangan yang ketat di China oleh pemerintah Trump, melansir ²©²ÊÍøÕ¾ International.
(hps) Next Article Lesunya Penjualan iPhone Jadi Sinyal Buruk Ekonomi Global
Most Popular