
Molor dari Target, Apa Kabar Akuisisi Pertagas oleh PGN?
Anastasia Arvirianty, ²©²ÊÍøÕ¾
06 November 2018 18:18

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Sudah lewat dua bulan sejak tenggat waktu penyelesaian pembayaran tahap I untuk proses akuisisi Pertagas oleh PT PGN Tbk (PGAS). Tetapi, sampai saat ini, belum ada tanda-tanda pembayaran  dilakukan.
Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro mengatakan, proses akuisisi memang masih dilakukan. Untuk Pertagas, saat ini sedang dalam proses room, atau pemrosesan data-data perusahaa, dan penyiapan dokumen laporan keuangan yang sudah diaudit.
"Pertagas sendiri sedang dalam proses data room dan penyiapan dokumen audited financial report," ujar Wiko kepada ²©²ÊÍøÕ¾ saat dihubungi Selasa (6/11/2018).
Adapun, sebelumnya, Direktur Utama PT PGN Tbk (PGAS) Gigih Prakoso mengatakan, penyelesaian akusisi Pertagas memang mundur dari target, yang semestinya September 2018. Hal ini disebabkan masih diperlukannya proses administrasi dalam pembayaran akusisi tersebut.
Namun, ia memastikan, proses akusisi akan selesai November 2018.Â
"Akuisisi masih berjalan. Paling lambat November, kami closing, terus bayar. Sekarang prosesnya melengkapi semua dokumen-dokumen yang dipersyaratkan untuk closing," ujar Gigih kepada media ketika dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Lebih lanjut, Gigih mengatakan, salah satu dokumen yang disyaratkan tersebut yakni berasal dari pihak Pertamina terkait kesiapan dan persetujuan RUPS. Gigih menyanggah, bukan berarti Pertamina belum siap dalam akuisisi hanya saja sedang melakukan proses.
"Sekarang kami lagi minta approval dari pemegang saham, kalau sudah dapat persetujuan tinggal melakukan pembayaran. Cara pembayaran tetap dilakukan dalam dua tahap," pungkas Gigih.
Sedangkan, setelah mengakuisisi anak usaha Pertamina di sektor gas, Pertagas, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, perusahaan membuka kemungkinan adanya rencana untuk mengakuisisi empat anak usaha Pertagas lainnya.Â
"Opsi itu terbuka. Kami masih menunggu instruksi dari Pertamina dan pemerintah," ujar Rachmat kepada media ketika dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan, apabila rencana tersebut dilakukan, maka prosesnya akan terpisah dengan valuasi tahap satu, yakni akusisi Pertagas. Aksi ini akan termasuk dalam valuasi tahap kedua.
Lalu, apa yang dimaksud dengan valuasi tahap kedua?
Rachmat menjelaskan, selain Pertagas Niaga, masih ada empat anak usaha lagi, yakni PT Perta-Samtan Gas, PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, dan PT Pertagas Kalimantan Gas. Melalui holding BUMN migas, katanya, semua lini bisnis gas akan diserahkan ke PGN.
Jika keempat anak usaha ini akan diambil alih PGN, maka ini akan menjadi valuasi tahap kedua. Perusahaan akan melakukan pengecekan, dan penilaian potensi ke depannya jika keempat anak usaha tersebut diakuisisi, sebab, kata Rachmat, yang perlu diantisipasi adalah bagaimana mengembangkan keempat perusahaan tersebut.
(gus) Next Article Akuisisi Pertagas, Dari Kemahalan Sampai Bahayakan Neraca PGN
Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro mengatakan, proses akuisisi memang masih dilakukan. Untuk Pertagas, saat ini sedang dalam proses room, atau pemrosesan data-data perusahaa, dan penyiapan dokumen laporan keuangan yang sudah diaudit.
Adapun, sebelumnya, Direktur Utama PT PGN Tbk (PGAS) Gigih Prakoso mengatakan, penyelesaian akusisi Pertagas memang mundur dari target, yang semestinya September 2018. Hal ini disebabkan masih diperlukannya proses administrasi dalam pembayaran akusisi tersebut.
Namun, ia memastikan, proses akusisi akan selesai November 2018.Â
"Akuisisi masih berjalan. Paling lambat November, kami closing, terus bayar. Sekarang prosesnya melengkapi semua dokumen-dokumen yang dipersyaratkan untuk closing," ujar Gigih kepada media ketika dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Lebih lanjut, Gigih mengatakan, salah satu dokumen yang disyaratkan tersebut yakni berasal dari pihak Pertamina terkait kesiapan dan persetujuan RUPS. Gigih menyanggah, bukan berarti Pertamina belum siap dalam akuisisi hanya saja sedang melakukan proses.
"Sekarang kami lagi minta approval dari pemegang saham, kalau sudah dapat persetujuan tinggal melakukan pembayaran. Cara pembayaran tetap dilakukan dalam dua tahap," pungkas Gigih.
Sedangkan, setelah mengakuisisi anak usaha Pertamina di sektor gas, Pertagas, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, perusahaan membuka kemungkinan adanya rencana untuk mengakuisisi empat anak usaha Pertagas lainnya.Â
"Opsi itu terbuka. Kami masih menunggu instruksi dari Pertamina dan pemerintah," ujar Rachmat kepada media ketika dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan, apabila rencana tersebut dilakukan, maka prosesnya akan terpisah dengan valuasi tahap satu, yakni akusisi Pertagas. Aksi ini akan termasuk dalam valuasi tahap kedua.
Lalu, apa yang dimaksud dengan valuasi tahap kedua?
Rachmat menjelaskan, selain Pertagas Niaga, masih ada empat anak usaha lagi, yakni PT Perta-Samtan Gas, PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, dan PT Pertagas Kalimantan Gas. Melalui holding BUMN migas, katanya, semua lini bisnis gas akan diserahkan ke PGN.
Jika keempat anak usaha ini akan diambil alih PGN, maka ini akan menjadi valuasi tahap kedua. Perusahaan akan melakukan pengecekan, dan penilaian potensi ke depannya jika keempat anak usaha tersebut diakuisisi, sebab, kata Rachmat, yang perlu diantisipasi adalah bagaimana mengembangkan keempat perusahaan tersebut.
(gus) Next Article Akuisisi Pertagas, Dari Kemahalan Sampai Bahayakan Neraca PGN
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular