
Bos Stanchart Grup Bicara Soal Nasib Bank Permata
Prima Wirayani, ²©²ÊÍøÕ¾
23 November 2018 13:19

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - CEO Standard Chartered Bank Group Bill Winters mengatakan perusahaannya saat ini memiliki tiga opsi terkait kepemilikan 45% sahamnya di PT Bank Permata Tbk (BNLI).
"Beli, jual, atau tahan," jawabnya saat ditanya mengenai opsi yang tengah ia pertimbangkan terkait kepemilikan saham perusahaannya di Bank Permata oleh Christine Tan dalam acara Managing Asia yang ditayangkan ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat (23/11/2018).
"Itu adalah pilihannya... Bila kami beli, kami beli. Bila kami jual, kami jual. Dan bila kami akan menahannya, kami memiliki sebuah rencana bagaimana kami dapat terus membuat ini menjadi sebuah bank yang bagus," ujarnya.
"Namun, ini sesuatu yang kami sedang lakukan bersama dengan Astra," ujarnya, merujuk pada PT Astra International Tbk (ASII) yang memiliki 45% saham Bank Permata. Sebanyak 10% sisanya dipegang oleh publik.
Winters menambahkan perusahaannya terus memantau bisnisnya di berbagai negara yang tidak meraih pendapatan yang baik, berkelanjutan, dan menguntungkan dibandingkan dengan biaya modalnya.
"Kami memiliki beberapa [negara] kecil yang tidak segan kami restrukturisasi atau lepas dalam tiga tahun terakhir," ujarnya.
"Kami juga memiliki beberapa [negara] besar di mana kabar baiknya adalah kami membuat kemajuan yang sangat baik."
Ia memberi contoh pasar Korea Selatan yang menjadi penyebab kerugian terbesar Standard Chartered Bank Group tiga tahun lalu yang kini dengan meyakinkan mulai mendorong naik kinerja grup secara keseluruhan. Begitu juga dengan pasar China dan India yang mulanya rugi kini mulai membukukan keuntungan.
Terkait kinerja Bank Permata, Winters mengatakan situasinya telah diperhatikan dengan baik oleh perusahaan yang ia pimpin.
"Saya kira ini telah diperhatikan dan saya tidak tahu apakah kami memiliki sesuatu yang konkret untuk dikatakan mengenai itu [perubahan kepemilikan] di Februari karena tentu saja ini adalah upaya bersama kami dengan rekan kami."
Petinggi Standard Chartered Bank Group akan berbicara di Februari mengenai rencana bisnis ke depan yang akan diambil untuk memastikan keberlanjutan kemajuan bisnis perusahaan, kata Winters yang ditunjuk sebagai CEO pada 2015 lalu.
(roy) Next Article Buka-bukaan Bos Stanchart Soal Kondisi Bisnis Bank Permata
"Beli, jual, atau tahan," jawabnya saat ditanya mengenai opsi yang tengah ia pertimbangkan terkait kepemilikan saham perusahaannya di Bank Permata oleh Christine Tan dalam acara Managing Asia yang ditayangkan ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat (23/11/2018).
"Itu adalah pilihannya... Bila kami beli, kami beli. Bila kami jual, kami jual. Dan bila kami akan menahannya, kami memiliki sebuah rencana bagaimana kami dapat terus membuat ini menjadi sebuah bank yang bagus," ujarnya.
Winters menambahkan perusahaannya terus memantau bisnisnya di berbagai negara yang tidak meraih pendapatan yang baik, berkelanjutan, dan menguntungkan dibandingkan dengan biaya modalnya.
"Kami memiliki beberapa [negara] kecil yang tidak segan kami restrukturisasi atau lepas dalam tiga tahun terakhir," ujarnya.
"Kami juga memiliki beberapa [negara] besar di mana kabar baiknya adalah kami membuat kemajuan yang sangat baik."
Ia memberi contoh pasar Korea Selatan yang menjadi penyebab kerugian terbesar Standard Chartered Bank Group tiga tahun lalu yang kini dengan meyakinkan mulai mendorong naik kinerja grup secara keseluruhan. Begitu juga dengan pasar China dan India yang mulanya rugi kini mulai membukukan keuntungan.
Terkait kinerja Bank Permata, Winters mengatakan situasinya telah diperhatikan dengan baik oleh perusahaan yang ia pimpin.
"Saya kira ini telah diperhatikan dan saya tidak tahu apakah kami memiliki sesuatu yang konkret untuk dikatakan mengenai itu [perubahan kepemilikan] di Februari karena tentu saja ini adalah upaya bersama kami dengan rekan kami."
Petinggi Standard Chartered Bank Group akan berbicara di Februari mengenai rencana bisnis ke depan yang akan diambil untuk memastikan keberlanjutan kemajuan bisnis perusahaan, kata Winters yang ditunjuk sebagai CEO pada 2015 lalu.
(roy) Next Article Buka-bukaan Bos Stanchart Soal Kondisi Bisnis Bank Permata
Most Popular