
Sedang Diperiksa OJK, 2 Saham Baru IPO ini Naik Lagi
Houtmand P Saragih, ²©²ÊÍøÕ¾
05 December 2018 10:11

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga saham dua emiten yang baru ipo tahun ini kembali bergerak liar, pada saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang mengalami koreksi. Padahal dua saham ini masuk dalam daftar yang transaksinya sedang diperiksa Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kedua saham itu, yaitu saham PT MD Pictures Tbk (FILM) yang menguat 7,37% ke level Rp 1.020/saham. FILM resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Agustus 2018, dengan harga saham perdana (initial public offering/IPO) Rp 210/saham.
Harga saham perusahaan yang bergerak di bidang perfilman ini tercatat naik 385,71%. BEI beberapa kali menghentikan perdagangan saham FILM karena aktivitas yang tak wajar.
Lalu saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) yang harganya naik 4,88% ke level Rp 143. TRUK tercatat di BEI pada 23 Mei 2018 pada harga IPO Rp 230/saham.
Artinya sejak IPO hingga hari ini harga saham TRUK turun 37,83%. Padahal harga saham TRUK sempat naik ke level harga Rp 812/saham atau naik 253%.
Beberapa waktu lalu, OJK sempat menyampaikan akan memeriksa pihak-pihak yang berkaitan dengan proses penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan transaksi sahamnya di pasar sekunder yang membuat harga saham naik signifikan. Lalu kenaikan harga saham terus berlangsung, hingga BEI menilai transaksi tersebut tak wajar.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan pihak bursa telah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kepada emiten-emiten dengan kenaikan harga saham signifikan dan melaporkannya ke OJK. Sebagai tindak lanjut OJK akan melakukan pemeriksaan terkait kepastian laporan bursa tersebut.
Menurut Hoesen, tak hanya saham yang dikategorikan UMA saja yang akan diperiksa, melainkan juga seluruh emiten yang naiknya mencapai batas atas saat listing.
Ada 9 emiten yang transaksinya diperiksa OJK sejak dicatatkan di bursa:
1. PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS)
2. PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk (INPS)
3. PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)
4. PT MD Pictures Tbk (FILM)
5. PT Andira Agro Tbk (ANDI)
6. PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI)
7. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI)
8. PT Super Energy Tbk (SURE)
9. PT Shield On Service Tbk (SOSS)
(hps/miq) Next Article Arkadia Lepas 54,55% Kepemilikan Seharga Rp 200-Rp 400/Saham
Kedua saham itu, yaitu saham PT MD Pictures Tbk (FILM) yang menguat 7,37% ke level Rp 1.020/saham. FILM resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Agustus 2018, dengan harga saham perdana (initial public offering/IPO) Rp 210/saham.
Harga saham perusahaan yang bergerak di bidang perfilman ini tercatat naik 385,71%. BEI beberapa kali menghentikan perdagangan saham FILM karena aktivitas yang tak wajar.
Lalu saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) yang harganya naik 4,88% ke level Rp 143. TRUK tercatat di BEI pada 23 Mei 2018 pada harga IPO Rp 230/saham.
Beberapa waktu lalu, OJK sempat menyampaikan akan memeriksa pihak-pihak yang berkaitan dengan proses penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan transaksi sahamnya di pasar sekunder yang membuat harga saham naik signifikan. Lalu kenaikan harga saham terus berlangsung, hingga BEI menilai transaksi tersebut tak wajar.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan pihak bursa telah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kepada emiten-emiten dengan kenaikan harga saham signifikan dan melaporkannya ke OJK. Sebagai tindak lanjut OJK akan melakukan pemeriksaan terkait kepastian laporan bursa tersebut.
Menurut Hoesen, tak hanya saham yang dikategorikan UMA saja yang akan diperiksa, melainkan juga seluruh emiten yang naiknya mencapai batas atas saat listing.
Ada 9 emiten yang transaksinya diperiksa OJK sejak dicatatkan di bursa:
1. PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS)
2. PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk (INPS)
3. PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)
4. PT MD Pictures Tbk (FILM)
5. PT Andira Agro Tbk (ANDI)
6. PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI)
7. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI)
8. PT Super Energy Tbk (SURE)
9. PT Shield On Service Tbk (SOSS)
(hps/miq) Next Article Arkadia Lepas 54,55% Kepemilikan Seharga Rp 200-Rp 400/Saham
Most Popular